web analytics

Lailatul Ihtifal: Semarak Rayakan Hari Kelahiran Sang Tauladan

Lailatul Ihtifal: Semarak Rayakan Hari Kelahiran Sang Tauladan
0 0
Read Time:6 Minute, 47 Second

Sabtu (07/10/22), Asrama Al-Misky sukses gelar acara Ihtifal dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Acara ini dihadiri oleh K.H. Reza Ahmad Zahid dan Istri tercinta, Ning Hj. Niswatul Arifah. Dimulai dengan kreasi sholawat dan pembacaan Maulid ad-Dziba’i oleh Tim Habsyi dan Tim Marawis, acara Ihtifal ini berjalan cukup lancar.

Santri diliputi rasa haru dan suka-cita menyambut Kelahiran Sang Kekasih, Sang Nabi Akhiruzzaman, Nabi Muhammad SAW. Para santri putri asrama Al-Misky mengikuti rangkaian acara dengan penuh khidmad dan semangat. Tidak terkecuali saat pembacaan Maulid ad-Dhiba’, para santri tidak henti-hentinya bersyukur atas nikmat Allah yang luar biasa ini. Bahkan beberapa ada yang sampai menitikan air mata saat acara mahallul qiyam.

Usai mahallul qiyam, acara berlanjut dengan pembacaan do’a yang dipimpin langsung oleh Beliau K.H. Reza Ahmad Zahid, Lc. MA.

Setelah pembacaan Maulid ad-Dhiba’i selesai, tibalah pada acara yang ditunggu-tunggu, yakni Mau’idloh Hasanah. Abah Reza mengawali mau’idlohnya dengan mengisahkan salah satu paman nabi yang bernama Abu Lahab.

“Dulu ketika Rosululloh SAW Lahir, orang-orang Arab bergembira. Mereka semua bersuka-cita menyambut hari lahir Nabi Muhammad SAW. Bahkan ada salah satu pamannya Rosululloh yang bernama Abu Lahab. Abu Lahab ini adalah seorang yang namanya telah di nas akan masuk neraka. Didalam Q.S. Al-Lahab ayat 1-3;

تَبَّتۡ يَدَاۤ اَبِىۡ لَهَبٍ وَّتَبَّؕ
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
مَاۤ اَغۡنٰى عَنۡهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَؕ
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
سَيَصۡلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

Namun suatu ketika, Ibnu Abbas bermimpi melihat Abu Lahab sedang tidak berada di neraka. Bahkan ada satu riwayat mengatakan bahwa Abu Lahab berada di Surga.

Ibnu Abbas ini adalah Sahabat Rosul dan Kekasih Allah, maka bisa dikatakan bahwa mimpi ini adalah suatu petunjuk.

Didalam mimpi tersebut, terjadilah percakapan antara Ibnu Abbas dan Abu Lahab.

Ibnu Abbas bertanya : “Bagaimana bisa engkau seperti ini? Padahal engkau sudah di cap berada di dalam neraka? Bagaimana bisa saat ini engkau berada di dalam Surga?”

Lalu Abu Lahab menjawab : “Begini, Ya Abbas. Ketika Muhammad keponakanku lahir, budak perempuanku yang bernama Zuhaibah memberitahuku bahwasanya anak Siti Aminah telah dilahirkan, dia diberi nama Muhammad. Ketika itu rasa bahagia langsung menyelimutiku. Saking bahagianya maka aku memerdekakan budak perempuan yang memberitahuku tadi. Maka atas lantaran itu, aku diberi cuti dari neraka setiap hari kelahirannya, yakni setiap hari senin.”

Padahal Abu Lahab bahagia pada hari itu saja, namun itu bisa memberi syafaat pada dirinya.

Lalu Abah Reza melanjutkan, “Kita ini bukan siapa-siapa. Sampai akhir hayat kita itu umatnya Nabi Muhammad SAW. Dan kita bahagia atas kelahiran Nabi bukan hanya sekali. Maka Insya Allah api neraka tidak akan menyentuh jasad kita sedetikpun. Insya Allah.”

Dalam acara ini, kita harus banyak-banyak bersyukur. Bersyukur telah diberi Rahmat yang mulia, Rahmat yang agung, berupa Nabiyyuna Muhammad SAW. Allah SWT berfirman;

قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فاليفرحوا.. وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين

Dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW, kita ini diperintah untuk bersyukur. Kita saja kalau ingat hari lahirnya “dia” kita akan bahagia, sehingga mengucapkan Selamat Ulang Tahun, Mabruk Alfa Mabruk, Happy Birthday, dll. Rasa itu akan muncul secara manusiawi. Secara naluri kita akan diliputi rasa bahagia.

Apalagi saat ini yang kita ingat adalah Nabi kita, Kekasih kita, yang akan menyelamatkan kita dengan syafaatnya. Maka alangkah baiknya kita lebih bahagia dan bersyukur atas kelahirannya.

Acara yang diadakan tepat pada malam Sabtu, 12 Robiul Awal 1444 H ini sebenarnya bertepatan dengan ujian Madrasah Diniyah (Madin) yang akan berlangsung selama satu minggu kedepan. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat dan kebahagian mereka pada malam ini. Tak ada satupun santri yang merasa rugi karena jadwal belajarnya terpotong. Justru para santri sangat mengharap barokah dari Maulidur Rasul.

Abah Reza juga berpesan agar para santri tak perlu sedih karena besok ujian, tetaplah bahagia. Dengan begitu Insya Allah ilmu akan lebih cepat masuk kedalam otak.

“Tumbuhkanlah rasa cinta terhadap pelajaran, cinta terhadap hafalan. Karena salah satu kunci keimanan seseorang adalah Mahabbah.”

“المحبة منبع الإيمان”

“Mahabbah adalah sumber dari iman.”

Iman disini yaitu التصديق yang artinya membenarkan secara yakin. Ada banyak sekali hikmah yang dapat kita petik dari terselenggaranya acara ini, salah satunya adalah Tebalnya rasa cinta kita kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Semakin yakin, maka apa yang disampaikan Rosul pada kita akan kita jalankan, apa yang dilarang akan kita hindari, dengan penuh keyakinan tentunya.

Rosululloh SAW telah memerintahkan pada kita semua untuk Belajar. Perlu diingat bahwa belajar itu hukumnya fardlu.

“طلب العلم واجب على كل مسلم ومسلمة”

Maka bila kita niatkan belajar kita untuk mentaati perintah Rosul, hal itu merupakan bentuk dari ibadah. Setiap detik dan setiap hembusan nafas Insya Allah di Ridloi oleh Allah SWT. Aamiin.

“Kemudian, perlu diingat lagi bahwa Allah tidak mengutus Nabi Muhammad melainkan untuk menjadi Rahmat bagi seluruh alam. Maka kita sebagai umatnya juga harus mengedepankan rahmat kepada sesama. Baik kepada teman, kapada keluarga, maupun kepada saudara.

Setiap akan melakukan sesuatu, kita selalu mengucap بسم الله الرحمن الرحيم . Di dalam lafadz basmalah tersebut, terdapat satu suku kata yang sama, yakni kata رَحِمَ yang memiliki arti kasih sayang.

Baca Juga: Terimakasih Ibu

Jika kalian mengikuti perintah Rosul dengan mengucap بسم الله الرحمن الرحيم di dalam melakukan setiap aktivitas, namun kalian tidak memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama, maka bisa dikatakan bahwa kalian adalah umat Rosul yang kurang menghargai makna dari Basmalah itu sendiri dan makna dari kata وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين.

Oleh karena itu, mari tumbuhkan rasa saling mengerti, saling memahami, saling memberikan kasih sayang terhadap sesama teman, keluarga, dan juga sesama saudara.”

Sebelum mengakhiri mau’idlohnya, Beliau juga berpamitan kepada para santri bahwa besok pagi Beliau akan menunaikan ibadah umroh.

“Kalau kalian pasti kami do’akan. Namun kami juga butuh kalian do’akan. Semoga ibadah ini bisa menjadi ibadah yang مقبولة, ibadah yang مرضية, ibadah yang مبرورة dan juga do’a yang mustajabah.”

Aamiin Yaa Allah. Semoga Engkau memberikan kesehatan, kelancaran dan kekuatan kepada Murobbi Ruhina. Dan semoga kita sebagai santrinya mendapat barokah do’a dari Beliau-Beliau, serta segera bisa menyusul ziarah ke makam para kekasih Engkau, Yaa Robb.. Aamiin.

Tak lupa, Abah Reza memberikan ijazah kepada kita semua agar meng-istiqomahkan membaca Sholawat Jibril yang dibaca setiap malam sebanyak 1.000 kali dan khusus pada malam jum’at 10.000 kali.

“Ini merupakan amalan yang menjadi tradisi oleh guru-guru kita. Insya Allah bagi yang membacanya akan diberikan kemudahan dalam segala hal.” Kemudian kami membaca Sholawat Jibril ini 3 kali yang dipimpin langsung oleh Beliau, Abah Reza.

Acara dilanjut dengan pemotongan nasi tumpeng dan bagi-bagi jajan. Para santri pun kian bersemangat karena jajan yang menjadi incarannya siap jadi rebutan.

Terdapat pula pohon pisang yang berdiri di tengah Aula. Ini merupakan kreasi santri dan wujud dari kebahagiaan dalam menyambut acara Maulidur Rosul, acara paling bersejarah dan paling berarti bagi seluruh umat Islam.

Syaikh al-Imam Abi Bakar Utsman bin Muhammad Syatho ad-Dimyathi memaparkan dalam kitabnya, Hasyiyah I’anatuth Thalibin:

قال معروف الكرخي قدس الله سره من هيأ لأجل قراءة مولد الرسول طعاما وجمع إخوانا وأوقد سراجا ولبس جديدا وتعطر وتجمل تعظيما لمولده حشره الله تعالى يوم القيامة مع الفرقة الأولى من النبيين وكان في أعلى عليين ومن قرأ مولد الرسول صلى الله عليه وسلم على دراهم مسكوكة فضة كانت أو ذهبا وخلط تلك الدراهم مع دراهم أخر وقعت فيها البركة ولا يفتقر صاحبها ولا تفرغ يده ببركة مولد الرسول صلى الله عليه وسلم

Imam Ma’ruf al-Karkhi berkata: “Barang siapa menyediakan makanan untuk acara pembacaan maulid Rosul, mengumpulkan masa, menyalakan lampu, mengenakan pakaian baru, berparfum, berhias, dalam rangka mengagungkan hari kelahiran Beliau, maka Allah SWT akan mengumpulkannya bersama golongan pertama dari para Nabi kelak di hari kiamat dan berada di derajat tertinggi diantara orang-orang yang luhur. Dan barang siapa membaca maulid Rosul SAW diatas kepingan dirham bercetak perak atau emas dan bercampur dirham tersebut dengan dirham lain, maka akan mendatangkan keberkahan di dalamnya, sang pemilik tidak akan mengalami kefakiran serta tangannya tidak hampa oleh berkah maulid Rosul.

Wallahu a’lam.

About Post Author

Anour Ryn

Struggle
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like