Kediri El Mahrusy Media. Kamis (27/03) malam, Lajnah Batsul Masail (LBM) PP HM Al-Mahrusiyah Pusat, melaksankan acara penataran keroisan di Aula MA Al-Mahrusiyah. Acara di mulai dari jam 20:00 WIB sampai selesai acara. Untuk peserta acara di buka umum bagi santri Al-Mahrusiyah dan di tekankan untuk para rois. Acara yang dilaksanakan setahun sekali ini bertujuan menjadikan para santri, khususnya rois agar lebih mengetahui konsep musyawaroh dan menjadi rois yang benar.
Hal ini senada dengan ungkapan Bapak Khusni Thoyar ”Fungsi penataran keroisan yaitu Tarbiyah dalam bermusyawaroh dan juga dalam menjadi Rois” yang di sampaikan pada sesi sambutan ketua panitia. Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa penataran keroisan juga menjadikan Seorang rois yang cerdas dalam bermusyawaroh,“Penataran keroisan juga menjadikan seorang rois yang cerdas, dalam artiyan cerdas dalam memanfaatkan waktu, efisiensi waktu dalam bermusyawaroh, jadilah rois yang bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin” imbuh seseorang yang juga menjadi Mustahiq kelas III Tsanawiyah ini.
Terdapat tiga sambutan dalam acara kali ini, pertama dari pihak ketua panitia yaitu Bapak Khusni Thoyar, kedua oleb pihak penasehat LBM yaitu Bapak Imam Al-Ghozali, sedikit kalam dawuh yang di sampaikan beliau dalam sambutannya, beliau menjelaskan Penataran keroisan merujuk pada seorang rois dalam bermusyawaroh agar lebih memahami tentang orientasi-orientasi dalam memahami berbagai fan ilmu.
Sambutan ketiga di sampaikan pihak Dzuriyyah oleh Agus Haji Izzul Mauladliyaulloh. Beliau menyampaikan beberapa poin mengenai Batsul Masa’il “Batsul masail merupakan tradisi tradisional yang sudah ada sejak dahulu”. Beliau mencontohkan seorang ulama yang ahli dalam bidang Fiqih, ataupun ulama yang ahli dalam bidang Hadist, bermula dari seringnya bermudzakaroh.
Selain itu juga, menurut Putra Almarhum Kiai Imam Yahya Mahrus ini, sering bermusyawaroh memaksa pikiran seseorang untuk menyamai pola pikir si musonef kitab, memang cukup berat tetapi dengan sering mengkaji insyaallah sedikit demi sedikit kita akan mampu memahami apa yang di inginkan si mosenef dalam kitabnya. Di akhir kata beliau mengingatkan kembali mengenai pentingnya bermusyawaroh terutama menjadi seorang yang jeli dalam memahami dalam sebuah kitab. Karena menurut beliau, bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat unik. Karena salah harokat, atau salah huruf dapat mengubah makna dari sebuah kata dalam bahasa arab
Berlanjut dalam sesi penyampaian materi, yang di sampaikan oleh Agus Haji Abdurrahman Kafabih atau Cak Iman. Beliau menyampaikan beberapa materi atau tips-tips dalam bermusyawaroh. Setelah itu di lanjut dengan sesi tanya jawab, terdapat tiga pertanyaan yang di berikan kepada peserta oleh moderator, yang di jawab langsung oleh Cak Iman.
Acara ini berjalan dengan lancar dan meriah, terliat wajah antusias dari para peserta yang hadir. Hingga di penghujung acara, tibalah pada sesi pembacaan Do’a yang di bawakan oleh Bapak Ilham Fawaid sebagai ketua Pondok Al-Mahrusiyah Pusat.
Media. Kamis (27/03) malam, Lajnah Batsul Masail (LBM) PP HM Al-Mahrusiyah Pusat, melaksankan acara penataran keroisan di Aula MA Al-Mahrusiyah. Acara di mulai dari jam 20:00 WIB sampai selesai acara. Untuk peserta acara di buka umum bagi santri Al-Mahrusiyah dan di tekankan untuk para rois. Acara yang dilaksanakan setahun sekali ini bertujuan menjadikan para santri, khususnya rois agar lebih mengetahui konsep musyawaroh dan menjadi rois yang benar.
Hal ini senada dengan ungkapan Bapak Khusni Thoyar ”Fungsi penataran keroisan yaitu Tarbiyah dalam bermusyawaroh dan juga dalam menjadi Rois” yang di sampaikan pada sesi sambutan ketua panitia. Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa penataran keroisan juga menjadikan Seorang rois yang cerdas dalam bermusyawaroh,“Penataran keroisan juga menjadikan seorang rois yang cerdas, dalam artiyan cerdas dalam memanfaatkan waktu, efisiensi waktu dalam bermusyawaroh, jadilah rois yang bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin” imbuh seseorang yang juga menjadi Mustahiq kelas III Tsanawiyah ini.
Terdapat tiga sambutan dalam acara kali ini, pertama dari pihak ketua panitia yaitu Bapak Khusni Thoyar, kedua oleb pihak penasehat LBM yaitu Bapak Imam Al-Ghozali, sedikit kalam dawuh yang di sampaikan beliau dalam sambutannya, beliau menjelaskan Penataran keroisan merujuk pada seorang rois dalam bermusyawaroh agar lebih memahami tentang orientasi-orientasi dalam memahami berbagai fan ilmu.
Sambutan ketiga di sampaikan pihak Dzuriyyah oleh Agus Haji Izzul Mauladliyaulloh. Beliau menyampaikan beberapa poin mengenai Batsul Masa’il “Batsul masail merupakan tradisi tradisional yang sudah ada sejak dahulu”. Beliau mencontohkan seorang ulama yang ahli dalam bidang Fiqih, ataupun ulama yang ahli dalam bidang Hadist, bermula dari seringnya bermudzakaroh.
Selain itu juga, menurut Putra Almarhum Kiai Imam Yahya Mahrus ini, sering bermusyawaroh memaksa pikiran seseorang untuk menyamai pola pikir si musonef kitab, memang cukup berat tetapi dengan sering mengkaji insyaallah sedikit demi sedikit kita akan mampu memahami apa yang di inginkan si mosenef dalam kitabnya. Di akhir kata beliau mengingatkan kembali mengenai pentingnya bermusyawaroh terutama menjadi seorang yang jeli dalam memahami dalam sebuah kitab. Karena menurut beliau, bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat unik. Karena salah harokat, atau salah huruf dapat mengubah makna dari sebuah kata dalam bahasa arab
Berlanjut dalam sesi penyampaian materi, yang di sampaikan oleh Agus Haji Abdurrahman Kafabih atau Cak Iman. Beliau menyampaikan beberapa materi atau tips-tips dalam bermusyawaroh. Setelah itu di lanjut dengan sesi tanya jawab, terdapat tiga pertanyaan yang di berikan kepada peserta oleh moderator, yang di jawab langsung oleh Cak Iman.
Acara ini berjalan dengan lancar dan meriah, terliat wajah antusias dari para peserta yang hadir. Hingga di penghujung acara, tibalah pada sesi pembacaan Do’a yang di bawakan oleh Bapak Ilham Fawaid sebagai ketua Pondok Al-Mahrusiyah Pusat.