Puasa itu bukan hanya sekedar meninggalkan makan, minum, ataupun jima’. Nabi Muhammad Saw telah bersabda,
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ
“Banyak orang berpuasa hanya mendapat lapar dan dahaga saja.”
Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk lebih giat lagi menyempurnakan ibadah puasa. Lalu bagaimana caranya? Imam Ghozali memberikan penjelasan dalam sebuah kitabnya, Bidayatul Hidayah,
بل تمام الصوم بكف الجوارح كلها عما يكره الله تعالى, بل ينبغى أن تحفظ العين عن النظرإلى المكاره, واللسان عن النطق بما لا يعنيك, والأذن عن الاستماع إلى ما حرمه الله تعالى
“Menyempurnakan ibadah puasa itu dapat dilakukan dengan cara mencegah anggota badan kita dari suatu perkara yang tidak disukai Allah Swt, menjaga pandangan mata dari hal-hal yang negatif, tidak mengucapkan sesuatu dan tidak mendengar pembicaraan yang tidak bermanfaat sama sekali, apalagi jika itu telah diharamkan oleh Allah Swt.”
Makanya, mari kita sama-sama mengoreksi diri, bagaimana rutinitas keseharian kita selama menjalankan ibadah puasa ini, masih suka bicara kotor, melihat konten negatif ketika berselancar di internet, atau malah asyik ngomongin orang di siang bolong.
Imam Ghozali mengutip dari Hadist yang telah diriwiyatkan Jabir dari Anas Ra,
ففي الخبر خمس يفطرن الصائم؛ الكذب والغيبة والنميمة واليمين الكذبة والنظر بشهوة
“Lima perkara ini bisa menggugurkan pahalanya puasa: Berbohong, ghibah (membicarakan orang lain), adu domba, berjanji tapi mengingkari, melihat sesuatu dengan syahwat.”
Ulama yang berjuluk Hujjatul Islam ini menambahkan keterangan dari Hadist Nabi Muhammad Saw,
إِنَّمَا الَصَّومُ جُنّةٌ فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ, وَلاَ يَفْسُقْ, وَلاَ يَجْهَلْ, فَإن امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إني صَائِمٌ
“Sesungguhnya puasa itu perisai. Apabila seseorang diantara kamu sedang berpuasa maka janganlah berkata keji, tidak pula berbuat fasik dan berlaku jahil (bodoh), seperti jika ada orang yang mengajak berkelahi atau memaki, maka katakanlah: Aku sedang berpuasa.”
Daripada melakukan hal-hal itu, lebih baiknya kita menghidupkan Bulan Ramadhan dengan ibadah kepada Allah Swt, Tadarus Al-Qur’an, Sholat Tarawih tak pernah absen, apalagi kalau ikut ngaji kilatan di Pondok Pesantren, Subhannallah sekali.