web analytics

Apakah Kau Tak Mendengar? Allah Memanggilmu di Setiap Malam Bulan Ramadhan?

Apakah Kau Tak Mendengar? Allah Memanggilmu di Setiap Malam Bulan Ramadhan?
0 0
Read Time:3 Minute, 14 Second

Ramadhan adalah bulan rindu. Semua hal; suami yang merindukan istri akan kepergiannya, istri yang merindukan suami akan kepulangannya, santri dan rantauan yang merindukan hangat keluarga. Dan yang pasti, kering tenggorokan orang berpuasa yang merindukan adzan maghrib dan sruput es kelapa. Aduuuh!

Ya, Ramadhan penuh keberkahan dan perasaan. Bulan ini penuh suka cita di dalamnya. Tak ada kata strata, tak ada penghalang akan sesama. Miskin atau kaya, susah atau mudah, pekerja atau nyonya, semua merasakan dampaknya. Termasuk tukang gorengan di seberang jalan sana yang kewalahan menghadapi serbu serang pelanggannya. Gerah dan panas wajan tak mampu menahan bulir-bulir keringat itu jatuh tak tertahan. Keringat berkah, katanya. Sang Istri malah ngitung duit. Haha.

Tak mengecualikan orang tersayang ataupun orang yang kita sayang tapi dia yang tak sayang kita, ternyata ada yang diam-diam sayang dan merindukan kita. Bukan Si Doi ataupun anak tetangga yang makin cakep aja, ternyata surga merindukan kita, orang-orang yang berpuasa.

Dalam kitab Raunaqul Majalis dijelaskan,

قال صلى الله عليه وسلم الجنة مشتاقة الى اربعة نفر: تالى القران وحافظ اللسان ومطعم الحيعان والصائمين في ثهر رمضان

“Surga itu rindu kepada empat golongan manusia; Orang yang gemar membaca Al-Qur’an, orang yang menjaga lidahnya, orang yang suka memberi makan kepada mereka yang kelaparan, dan orang yang berpuasa di bulan Ramadan.”

Ya, berpuasa di bulan Ramadhan sudah cukup membuat kita untuk dirindukan surga. Tapi kalau kamu masih belum cukup, ya tinggal dilakukan 3 dari sisanya itu. Auto triple kill surga merindumu. Benar-benar mabuk surga merindumu! Weleh-weleh.

Surga merindu, bukan maksud apa. Tentu ia rindu agar kita memasuki dan menjadi bagian dari ahli surga. Amiin. Tapi, ada yang lebih mantap dan lebih weleh-weleh dari dirindu surga, “dirindu surga saja sudah mantap weleh-weleh, apalagi dirindu selain surga? Emang siapa?” Tentu pertanyaan itu terbesit di benak saat membaca tulisan di atas.

Ya, benar kita bisa dirindu oleh sesuatu yang melebihi surga. Serius! Bulan puasa tak boleh bohong. Penasaran? Kita bisa dirindu oleh pemilik surga, dirindu oleh Allah Swt.

Tanpa disadari, begitunya merindu, Allah membelenggu setan dan jin, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibuka pintu-pintu surga. Lalu, Allah memanggil kita di setiap malam bulan Ramadhan.

روي عن النبي عليه الصلاة والسلام انه قال: اذا كان اول ليلة من رمضان صفدت الشياطين ومردة الجن وغلقت ابواب النيران ولم يفتح باب منها وفتحت ابواب الجنان ولم يغلق باب منها ويقول الله تعالى في كل ليلة من رمضان ثلاث مرت: هل من سائل فاءطيه سؤله؟ هل من تائب فاءتوب عليه؟ هل من مستغفر فاءغفرله؟ ويعتق الله بكل يوم من رمضان الف الف عتيق من النار قد استوجب العذاب واذا كان يوم الجمعة يعتق في كل ساعة الف الف عتيق من النار فاءذا كان اخر يوم رمضان يعتق بعدد من اعتق من اول الثهر

Diriwayatkan dari Nabi Saw, bahwa Beliau bersabda :

“Apabila tiba malam pertama bulan Ramadan, setan-setan dan jin-jin yang durhaka semuanya dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tanpa ada satu pintu pun yang terbuka, pintu-pintu surga dibuka tanpa ada satu pintu pun yang tertutup, dan Allah Taala, pada setiap malam dari bulan Ramadan itu, berfirman tiga kali: “Apakah ada orang yang meminta, maka akan Aku beri permintaannya itu?”. Apakah ada orang yang bertobat, maka akan Aku terima tobatnya itu? Apakah ada orang yang memohon ampun, maka akan Aku ampuni dia?”. Dan Allah membebaskan pada setiap hari dari bulan Ramadan itu sejuta tawanan dari neraka, yang seharusnya diazab. Dan apabila tiba hari Jumat (di bulan Ramadan), Allah membebaskan, di setiap jam, sejuta tawanan dari neraka. Dan apabila tiba hari terakhir dari bulan Ramadan, Allah membebaskan sebanyak orang yang telah dibebaskan sejak awal bulan (hingga akhir bulan Ramadan).”

Sebagai makhluk berakal dan berperasaan, tentu kita merasa terpanggil. Ternyata Allah sebegitu sayangnya pada kita. Kita malah menyia-nyiakannya dan biasa. Ayo kita berubah, selangkah menuju kebaikan. Bukannya mumpung, kita mulai semua dari Ramadhan.

Apakah kau tak mendengar? Allah memanggilmu di setiap malam bulan Ramadhan!

Hei, kamu.

Iya, kamu!

About Post Author

Aqna Mumtaz Ilmi Ahbati

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like