web analytics

Ar Roudhoh Ramaikan Penyambutan Hari Santri Nasional 2022

Ar Roudhoh Ramaikan Penyambutan Hari Santri Nasional 2022
Hari Santri 2022
0 0
Read Time:1 Minute, 40 Second

Pers Mahrusy– Kamis (20/10/22) bertempat di Aula Asrama Ar-Roudhoh alunan sholawat kembali menggetarkan jiwa seluruh santri, peringatan hari santri kali ini diawali dengan sholawatan bareng Tim Habsy Mazaya yang berjalan sungguh meriah dan menghanyutkan. Acara ini didominasi dari perwakilan Santri Madrasah Aliyah. Peserta acara ini ialah seluruh santri Asrama Ar Roudhoh yang bertemakan dresscode putih hijau.

Tim Habsy Mazaya memberikan penampilan yang sangat memukau dengan cengkok lantunan sholawat yang sangat mendayu-dayu sampai tidak terasa sudah larut malam. Menurut pengakuan dari panitia acara ini Alhamdulillah berlangsung meriah dan lancar “Alhamdulillah acara dengan persiapan mendadak ini bisa berjalan dengan lancar dan meriah, harapan saya untuk santri mendatang ialah sama dengan yang sudah menjadi slogan hari santri kali ini –berdaya menjaga martabat manusia- semoga santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja, tidak hanya ilmu agama melainkan menguasai IPTEK. Santri tidak lupa dengan prinsipnya bahwa menjaga martabat kemanusian atau hifdzunnafs adalah esensi ajaran agama, terutama ditengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. Karena menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia.” Beber Nely Zulfa Indah selaku Panitia

Acara ini tidak hanya diisi oleh Tim Habsy Mazaya saja, melainkan ada beberapa kreasi santri yaitu pembacaan puisi, tari-tarian dan atraksi dari tim pencak silat. Hal ini menggambarkan bahwasannya santri juga mempunyai banyak skill. Dalam sambutannya, Ketua Pondok sedikit menceritakan sejarah Hari Santri kemudian memberikan sebuah pesan agar kita tidak boleh melunturkan jiwa kesantriannya, “Di Hari Santri ini bukan hanya merayakan harinya saja, akan tetapi terus meningkatkan jiwa kesantriannya. Jiwa kesantriannya harus semakin diperlihatkan, sebagai contoh santri yang senang bergelut dengan kitab kuning itu tidak boleh dianggap sesuatu yang langka ataupun sesuatu yang aneh, tetapi memang itu sudah sebagai adat kebiasaan bahkan kewajiban seorang santri, hal yang seperti inilah yang harus diperkuat kembali.” Beber Ibu Muflihah selaku Ketua Pondok.

Semoga santri yang mendatang menjadi santri yang lebih bermartabat dan terus meningkatkan jiwa kesantriannya dimanapun berada, santri bukan hanya orang yang mondok saja, namun setelah berumah tangga juga santri dan seterusnya akan terus menjadi santri. Aamiin. Wallohualam[]

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like