web analytics

As-Sabru

As-Sabru
1 0
Read Time:5 Minute, 7 Second

Santri adalah kaum penyabar. Semua orang pasti setuju bahwa mengamalkan sifat ini terasa berat. Tidak semuanya bisa dan mampu menguasai dirinya untuk sifat ini. termasuk santri. Meskipun begitu, bagi seorang santri banyak hal yang dapat dijadikan bahan latihan untuk sabar. Banyak sekali dan sulit. Karena memang, mondok adalah salah satu bentuk keharusan untuk sabar dan pesantren adalah tempatnya. Sebut saja mengantri. Semua kegiatan santri di pondok pesantren tak terlepas dari halnya yang namanya mengantri. Entah itu mandi, makan, ataupun menggunakan barang dan fasilitas lain di pondok pesantren. Itu semua perlu yang namanya mengantri. Karena banyaknya santri dan minimnya fasilitas yang membuat mengantri. Wajar saja, beginilah hidup masyarakat heterogen.

Bukan hanya mengantri, budaya ghosob-mengghosob yang menjamur dan sulit terlepas di pondok pesantren adalah hal-hal yang membutuhkan sifat sabar dalam menghadapinya. Menumbuhkan sifat sabar. Entah memang tulus atau karena terpaksa.

وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi Ayat 28)

Juga sebagaimana Hadits Nabi,

وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ

Artinya: “Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR Bukhari No 1469)

Sudah seharusnya bagi santri untuk sabar. Selain karena mengikuti perintah Al-Qur’an dan Hadist, sabar juga sebagai latihan diri untuk menjadi manusia yang Allah ridhoi. Sabar tidak melulu berhubungan dengan ujian atau musibah. Sabar bisa berkaitan dengan ibadah yang dilakukan atau maksiat yang ditinggalkan. Imam Ghazali dalam kitabnya, Mukasyafatul Qulub, hal. 10, ia menyebutkan bahwa,

والصبر على اوجه صبر على طاعة الله وصبر على محارمه وصبر على المصيبة

Sabar terdiri dari beberapa bagian, yaitu (1) sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, (2) sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah,  (3) sabar dalam menerima musibah.

  1. Sabar dalam ketaatan.

Taat juga butuh sabar. Karena melakukan taat juga pasti ada gangguan dan kendala. Malas tentu tak bisa terlepas dari segala ketaatan dan ibadah kita sehari-hari. Sholat lima waktu saja kadang-kadang terasa berat dijalani. Hal itu juga sangat terasa ketika puasa, harus benar-benar sabar. Mengahadapi segala cobaan, hawa nafsu, juga mungkin ajakan teman untuk membatalkan puasa. Itu kerap kali dialami oleh orang yang sedang berpuasa. Tak hanya sholat dan puasa. Semua ibadah dalam ketaatan perlu yang namanya sabar.

  1. Sabar dalam menjauhi larangan-larangan Allah

Termasuk menjauhi segala larangan Allah, kita harus tetap sabar. Semua larangan Allah tentu harus kita jauhi dan hindari. Ini perlu kesabaran. Seperti Allah melarang untuk mabuk-mabukan. Kita tentu harus bersabar dalam menjalani larangan ini. ini tak mudah. Apalagi bagi mereka yang baru saja memutuskan berhenti dari permabukan duniawi. Selingkuh juga termasuk. Godaan lawan jenis yang diluar sah pernikahan adalah cobaa terbesar dari sebuah keharmonisan rumah tangga. Sabar. Tetaplah setia.

 

  1. Sabar dalam Musibah.

Ini juga termasuk sabar yang berat. Setiap orang yang tertimpa musibah tentu merasakan kehancuran hati dan pikiran. Apalagi juga sudah dikaitkan dengan harta benda. Rumah kebakaran, gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, kemalingan, atau apapun itu yang namanya musibah tentu akan terasa sangat menyedihkan. Sabar kita diuji di sana

 

Untuk orang-orang sabar sudah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an pasti akan mendapatkan kabar gembira. Orang yang sabar akan mendapatkan derajat yang mulia. Bukankah kita tau mengenai cerita Nabi Ayyub As yang diuji dengan kehilangan anak, kekayaan, juga penyakit kulit yang beliau alami. Tetapi, dengan kesabaran, semua itu berlalu. Allah meninggikan hambanya itu.

 

Bahkan dengan sabar akan menimbulkan sifat terpuji lainnya. Seperti tawakal, ikhlas, dan lainnya. Jadi, selain dapat pahala sabar kita juga dapat pahala dari sifat terpuji itu.

 

Marah-marah itu tidak baik. orang yang suka marah-marah itu biasanya lebih mengedepankan emosi dari pada jalan pikiran. Sulit menyikapi masalah dengan kepala dingin. Dengan baik-baik. malah mudah terpancing dan tergesa-gesa. Ia bagai api, ia manusia panas. Mudah tersinggung, panas, dan meledak. Pendek sumbu.

 

Padahal dalam islam, kita sudah diperingatkan untuk menjauhi marah. karena marah adalah salah satu sifat tercela.

 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ: لَا تَغْضَبْ. فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : لَا تَغْضَبْ . رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

 

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW, “Berilah wasiat kepadaku.” Sabda Nabi SAW: “Janganlah engkau mudah marah.” Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau, “Janganlah engkau mudah marah.” (HR Bukhari).

Janganlah kita marah. janganlah jadi api. Sabar. Sabar. Innallaha ma’a shobirin. Sesusungguhnya bersama orang-orang yang sabar.

About Post Author

Aqna Mumtaz Ilmi Ahbati

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like