Ning Ochi Pimpin Manaqib Asrama Darur Rosyidah Dalam Rangka Memperingati Haul KH. Imam Yahya Mahrus yang Ke-11
Kediri- Pers Mahrusy, seperti tahun-tahun yang telah lalu pada hari Sabt (17/09), setiap unit Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah menggelar acara manaqib dan maulidud diba’i untuk memperingati Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Imam Yahya Mahrus yang Ke-11.
Di asrama Darur Rosyidah pembacaan manaqib dan dibaiyah langsung dipimpin oleh Ning Hj. Ita Rosyidah Miskiyah putri bungsu dari Almarhum Almahgfurllah KH. Imam Yahya Mahrus atau yang akrab dengan sapaan Ning Ochi.
Acara dimulai setelah melaksanakan sholat magrib berjamaah dan dibuka dengan istighotsah bersama.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan manaqib dan maulidud diba’i oleh tim pembaca manaqib dan dibaiyah asrama Darur Rosyidah. Acara berlangsung dengan penuh khidmad dan para santri hanyut dalam kekhusyuan meresapi setiap bait-bait manaqib yang dibacakan oleh tim pembaca.
Usai pembacaan manaqib acara dilanjutkan dengan pembacaan maulidud diba’i dan disambung dengan mauidoh hasanah oleh beliau Ning Ochi. Dalam mauidoh hasanahnya beliau ngendikan, “Tanggal 20 Shofar, tanggal dimana wafatnya Yai Imam Yahya Mahrus. Kita disini sangat mengharap barokah dari beliau guru kita semua dan orang tua kita semua. Bukan main kita disini mengirim do’a kepada beliau khususnya dan guru-guru kita yang lainnya. Semoga malam ini kita mendapat barokah dari guru kita wabilkhusus Romo Yai Imam Yahya Mahrus,” tutur beliau Ulama muda alumnus Yaman ini.
Kemudian beliau melanjutkan, “Beliau guru kita dan orang tua kita sebagaimana pula Ibu Nyai Hj. Zakiyatul Miskiyah. Beliau berdua Bahasa Turkinya (turunan Kediri) mbabat (merintis). Jadi, beliau berdua tidak lepas dari barokahnya masayikh Lirboyo dan Abah Yai Ustman,” tutur Ning Ochi kepada para santri yang menceritakan awal perintisan Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah tak lepas dari barokah ulama besar yakni KH. Ustman Al-Ishaqi dan para masayikh Lirboyo.
Beliau juga berpesan kepada para santri khususnya mba-mba santri asrama Darur Rosyidah yang hadir malam itu, “Insyaallah besok malam puncak acaranya yang mana haul untuk kita kirim do’a bersama. Jangan lupa hadirkan niat saat akan berangkat haul. Jangan niat liajli dunnya, niatkan dalam hati kalian niat lillahitaala, niat liajli akhirot, niat khidmah, dan banyak sekali niat-niat yang dapat kita hadirkan seperti dipermudah belajarnya dan rejekinya.”
Beliau melanjutkan lagi, “Ikutkan juga do’a-do’a untuk orang tua dan nenek kakek kalian yang telah mendahului kalian. Mumpung kalian dapat menghadiri moment kirim do’a yang insyaallah banyak rahmat. Karena do’a yang dilangitkan untuk Allah tapi tidak diniatkan untuk saudara itu do’anya menggantung, tapi jika disertakan juga untuk saudara itu insyaallah akan cuss naik keatas langit,” tutur beliau kepada para santri untuk selalu ingat kepada akhirat dan saudara-saudara serta mengajarkan kita untuk tidak pelit, meskipun itu dalam hal do’a beliau mengajarkan kepada santri-santrinya selain mendoakan untuk diri sendiri juga jangan sampai lupa mendoakan saudara-saudaranya.
Terakhir, sebelum beliau menutup mauidoh hasanahnya beliau berpesan dan berharap, “Besok jaga adab karena akan banyak tamu-tamu lokal maupun non lokal, maka dari itu jaga akhlaqnya, tindak tanduknya, dan adabnya. Ingat, hadirkan juga niat kita, orangtua kita, keluarga kita agar mendapat barokah moment tersebut. Tidak ada perkumpulan 40 orang kecuali terdapat satu wali. Harapan kita untuk mendapat barokah guru-guru kita.”
Setelah itu, beliau menutup mauidoh hasanahnya dengan pesan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab seorang pengasuh yaitu, karena besok adalah malam puncak Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Imam Yahya Mahrus yang dihadiri dari berbagai kalangan habaib, kiai, dan alumni beliau membekali para santrinya pesan agar senantiasa menjaga adab sebagaimana seorang santri semestinya. Wallahua’alam