Barometer Hidup Bertoleransi dalam Dunia Pesantren
Hidup dinegara yang menganut berbagai paham agama menuntut setiap individu untuk hidup bertoleransi, apalagi kita yang notabenenya adalah seorang santri. Hidup di lingkungan pesantren mengharuskan kita untuk mengamalkan nilai-nilai toleransi yang ada.
Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Walaupun masih menggunakan sistem pembelajaran yang tradisional pesantren mampu menjadi magnet bagi masyarakat luas. Hal ini terbukti dengan banyaknya orang tua yang mempercayakan anaknya untuk mengkaji ilmu agama di dalam pesantren. Padahal bisa dibilang jarak antara rumah dengan pesantren adalah jauh, banyak yang harus rela merogoh kantong untuk membeli tiket kereta api, kapal, bahkan pesawat untuk bisa masuk dalam sebuah pesantren. Dalam pesantren pun anak di tuntut untuk bisa mengerti karakter satu sama lain, karena mengingat santri yang ada dalam pesantren berasal dari berbagai penjuru Nusantara.
Toleransi adalah sikap menghargai antar sesama, bisa dalam lingkup ras, budaya, bahasa, juga dalam lingkup kepercayaan. Toleransi merupakan sikap yang harus dijunjung tinggi oleh setiap individu. Karena dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antar individu atau kelompok bisa diminimalisir. Banyak orang yang berpendapat toleransi merupakan kunci untuk menjaga perdamaian.
Bergelarkan santri membuat kita selalu dipandang wahhh oleh sebagian masyarakat, tapi juga banyak pula yang memandang sebelah mata kaum sarungan. Apalagi ditambah banyak dari kaum sebelah yang mengatasnamakan agama demi mengenyangkan perut mereka. Dengan adanya kasus seperti itu, kita sebagai seorang santri harus selalu menjaga kepercayaaan masyarakat dan membuktikan bahwa santri adalah pribadi yang baik.
Mengapa kita harus menjaga kepercayaan dari seseorang? Karena tidak semua orang bisa mendapatkan kepercayaan seperti yang kita dapatkan. Walaupun kepercayaan itu berupa hal-hal kecil, contohnya ketika ada teman yang menitipkan uang sebesar 1000 rupiah, kita tetap harus menjaganya karena uang tersebut adalah sebuah amanah. Fatal akibatnya ketika kita diberikan kepercayaan dan kita tidak bisa menjaganya. Kepercayaan itu ibarat kaca ketika sudah retak bahkan pecah, kaca tersebut tidak mungkin bisa kembali seperti semula bukan?
Jangan pernah meremehkan kepercayaan yang telah diberikan orang lain, karena sekali saja mereka dikecewakan jangan pernah berharap mendapat perlakuan yang sama.
Wallahu’alam
Berusaha berjuang untuk hijrah tanpa bangku pesantren
huhuyyy sesuai yg dia ajarkan di pondok pesantren