Berkaca Pada ‘Mereka’
Oleh : Luluk Mahmudiana
Dua negara dengan umur yang tidak jauh beda, yaitu Korea dan Indonesia. Korea dan Indonesia berumur sama karena Korea merdeka hanya selang dua hari sebelum Indonesia. Pasca merdeka saat itu Korea telah terpuruk daripada Indonesia. Korea tidak mempunyai SDA yang melimpah seperti Indonesia. SDM pun juga secara kuantitas jauh tertinggal dari Indonesia. Dari segi kualitas pada masa itu masih belum bisa diandalkan, Korea masih perlu melalui banyak hal pasca kemerdekaanya. Belum lagi mereka mengalami perang saudara dengan Korea Utara waktu itu, semua warga Korea terpuruk, saat itu mereka sadar dan harus segera bangkit. Pemerintah Korea juga tidak tinggal diam, Pemerintah Korea mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk jangka panjang. Namun, sekarang Korea sukses berkat dukungan yang luar biasa dari semua warga dan juga usaha besar dari pemerintahannya. Warga Korea juga selalu patuh atas sikap yang dikeluarkan oleh pemerintahan.
Pemerintah Korea sangat menggunakan peluang itu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki bangsanya agar mampu mencapai apa yang menjadi tujuan mereka. Alhasil, setelah beberapa tahun berlalu, Korea begitu mengagetkan dunia dengan kondisinya yang telah mentransformasi diri menjadi negara maju dengan kurun waktu yang cukup singkat. Produk-produk Korea mulai menguasai pasar dunia. Bahkan Korea saat ini di kenal dengan negara yang menguasai bidang elektronik di dunia. Menjadi Negara maju tentu saja bisa diraih dengan cepat, karena warga Korea telah melalui usaha yang besar dan dikenal dengan sikapnya keras.
Selain image yang membuat mata dunia menjadi kagum, korea memiliki catatan bagi pemerintahnya tentang kasus tingkat depresi dan keinginan untuk mengakhiri hidup menjangkit kalangan lansia. Seiring berjalannya waktu dari lansia hingga remaja menjadikan bunuh diri sebagai pilihan mereka. Dunia mengakui itu.
Fenomena seperti ini di Korea pasti terjadi karena beberapa alasan. Tak lain karena hidup di negara maju secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap peronalisasi setiap warganya. Tuntutan hidup tidak mudah, tingkat persaingan juga sangat tinggi, baik di lingkungan tempat tinggalnya, tempat kerja bahkan sekolah. Banyak warga mengalami rasa tertekan yang mengakibatkan depresi yang berujung mengakhiri hidup sebagai pilihan.
Umur Negara Sama, Bagaimana Perbandingannya?
Dengan umur yang sama Indonesia masih ketinggalan jauh dengan Korea. Padahal kita negara yang mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah-ruah. PR bagi pemiliknya hanya 1 ‘tinggal akan diapakan anugrah yang di berikan tuhan tersebut’. Akan dibiarkan saja atau diolah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan pemiliknya. Selain sumber daya alam Indonesia juga memiliki harta berharga lain, yaitu warisan budaya leluhur agar Indonesia bisa sukses. Kita masih harus belajar banyak sebelum jauh merancang inovasi besar, alangkah baiknya warga Indonesia membenahi diri sendiri secara personal. Merubah kebiasaan buruk agar menjadi lebih baik. Membangun karakter pekerja keras, mencintai produk dalam negeri, mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah.
Ungkapan ini telah menjadi rahasia umum “orang luar negeri membuat aturan untuk ditaati, tapi Orang Indonesia membuat peraturan untuk dilanggar ”. dari ungkapan ini saja kita bisa melihat gambaran seperti apa karakter warga Indonesia. Mari kita mulai belejar dari Korea atas kesuksesannya tanpa menigalkan jati diri Indonesia.
Sumber gambar: Litbang Kemendagri