Seorang manusia merupakan mahluk ciptaan termulia di antara ciptaan kholiq yang lain. manusia menyandang pangkat tesebut bukan tanpa alasan, dengan kelebihan dan keunggulan yang di miliki, yang dalam hal ini di terdiri dari tiga kesempurnaan. Pertama adalah bagian tubuh yang sempurna, kedua akal yang sempurna dan yang ketiga adalah nafsu.
Jika ingin di bandingkan-bandingkan dengan ciptaan yang lain, katakan lah dengan malaikat, malaikat di vonis sebagai hamba yang paling taat dan taqwa dengan sang kholiq akan tetapi tetap saja, derajat malaikat kalah dengan manusia. Kok bisa? Nah jawabannya adalah karena malaikat tidak memiliki kelebihan atau nikmat yang berupa nafsu, maka dari itu malaikat tidak pernah melakukan dosa sedikitpun karena tidak adanya nafsu, berbeda halnya dengan manusia yang di jadikan khalifah di muka bumi oleh sang kholiq yang kemudian di complent oleh malaikat sendiri. Hal ini terdapat dalam Al-Qur’an pada ayat 30 Surah Al Baqarah:
وإ ذ قال ربّك للملا ءكة انّي جا عل ف الاْرض خليفة, قالوا اتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك
الدء ونحن نسبّح بحمدك ونقدّس لك, قال انّي اعلم ما لا تعلمون
Artinya; “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamuketahui”.”(QS.AlBaqarah:30).
Nah di atas tadi merupakan perbandingan antara manusia dan malaikat, untuk yang kali mejadi fokus pembahasan yang bahas yaitu akal yang di miliki manusia, akal dalam penjelasan kitab Adabud Dunya Waddin adalah
د وا ما الهوى فهو عن ا لخير صادّ, وللعقل مصا
“Akal sebagai suatu yang menetralisir atau mengontrol nafsu yang bertabi’at mencegah kebaikan”
Akal atau pikiran merupakan sesuatu yang sangat krusial pada manusia. Karena dengan akal dua nikmat yang berupa kesempurnaan badan dan nafsu dapat di kodifikasikan dengan baik. Tetapi perlu di ketahui pula bahwasaannya akal yang berada di manusia perlu di kembangkan dalam artiyan harus di beri masukan berupa wawasan dan ilmu pengetahuan. Seorang manusia khususnya umat muslim di wajibkan menuntut ilmu baik laki-laki maupun perempuan seperti pada sebuah hadist:
طلب العم فريضة عليي كلّ مسلم ومسلمة
“Hukum menuntut ilmu wajib (Fardu ‘Ain) bagi muslim laki-laik dan muslim perempuan”.
Bahkan saking urgen tuntutan dalam mencari ilmu sudah di komando ketika berada di kandungan. Seperti yang terdapat pada redaksai kitab Ta’limul Muta’alim karangan Syekh Az Zurnuji “tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”. Inilah mengapa otak atau akal kita harus di isi dengan ilmu pengetahuan atau wawasan, jika tidak demekian apa bedanya denga kerbau atau sapi yang sama-sama memiliki otak tanpa ada isinya.
Dalam mencari ilmu sendiri bukanlah hal yang mudah, karena ada beberapa hal yang harus di korbankan seperti harus jauh dari orang tercinta atau bahkan pengorbanan harta. Tetapi hal itu sudah menjadi konsekuensi lumrah. Adapula yang memiliki tingkat IQ agak rendah yang kemudian menjadi batu sandungan dalam Tholabul Ilmi.
Tapi pembaca tenang saja, jika mengalami kesulitan dalam hal belajar, ada banyak tutor atau tips dari Ulama terdahulu agar mudah dalam mencari ilmu seperti dalam Kitab Mantsuril Hikam bahwasannya seorang yang belajar atau menuntut ilmu PD, dalam artiyan tidak gengsiyan atau malu-malu dalam belajar. Karena seorang yang pemalu atau gengsi dalam belajar bisa jadi ilmu yang ia dapatkan juga sedikit
من رقّ وجهه رقّ علمهه
“seorang yang memiliki wajah tipis (malu dalam mencari ilmu), maka tipis atau sedikit pula ilmu yang ia dapatkan”.
Ataupun bisa mengadopsi cara Shahabat Ibnu Abbas mengenai rahasianya sukses dalam belajar yang tertera dalam redaksi kitab Ta’limu Muta’alim
بم ادركت العلم ؟ قال ابن عباس: بلسان سؤول وقلب عقولو
“Rahasia Ibnu Abbas sukses dalam mencari ilmu yakni dengan dua hal; banyak bertanya dan hati yang di merenung ilmu”.
Tadi merupakan beberapa tips atau tutor agar mudah dan sukses dalam mencari ilmu. kita tinggal memilih tutor yang mana. Untuk pentup dari artikel ini teruslah tingkatkan kemapuan atau kapasitas pada diri kita dengan cara belajar dengan giat lagi, agar otak yang ada di kepala kita tidak hanya menjadi hiasan dalam kepala saja. Ingat manusia mulia karena memiliki ilmu dalam otaknya.