Kerap kali saya mendapat DM maupun Inbox yang berisi ‘curhatan’ karena belum bisa mondok, entah tidak mendapat izin orangtua, keterbatasan biaya, sudah lanjut usia dan halangan-halangan lainnya. Niat ingin mondok tentu sudah baik, untuk mendapat ilmu agama dan menggapai ridho-Nya.
Namun, bukan berarti belum bisa mondok langsung tidak mencari ilmu sama sekali, pondok pesantren bukanlah satu-satunya lembaga yang menyediakan ilmu pengetahuan wabil khusus ilmu agama. Banyak cara lain untuk mendapat ilmu agama, bisa melalui madrasah terdekat, Ustadz terdekat, mengikuti majelis-majelis, atau kalau memang mentok bisa lewat Youtube (dengan memilih ustadz sesuai rekomendasi orang yang ahli).
Di sisi lain, mendapat ridho-Nya juga tidak melulu melalui ilmu agama langsung. Bisa saja melalui ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Seperti yang diterangkan oleh Imam Ghozali, bahwa “ilmu yang bukan syariat terbagi dalam ilmu yang terpuji dan tercela serta ilmu yang mubah, ilmu yang terpuji ialah ilmu yang bisa menjadi penopang kemaslahatan dalam perkara dunia, seperti ilmu kedokteran dan ilmu matematika.
Masih menurut Imam Ghozali, Ilmu kedokteran termasuk dalam ilmu fardhu kifayah, karena ilmu kedokteran berfungsi untuk hajat kesehatan badan juga ilmu matematika karena berperan penting dalam muamalah, pembagian wasiat, warisan dll. Jadi ilmu syariat memang penting, tapi bukan satu-satunya yang paling penting.
Bahkan dalam kitab Adifa’ anil wathon, Cak Said lebih tegas lagi menyatakan,
ومما يؤدي إلى تخلف المسلمين وتأخرهم إعتقاد بعضهم أن الواجب عليه دراسة العلم الشرعي فقط اما العلوم الغير الشرعية فليس بواجب عليه دراسته وهذا فهم خاطئ
“Sebagian perkara yang menjadikan terbelakanggnya orang islam adalah keyakinan sebagian dari orang islam bahwa ‘perkara yang wajib dipelajari hanyalah ilmu syariat belaka sedangkan ilmu selain syariat tidaklah wajib dipelajari’ pemahaman seperti ini merupakan pemahaman yang keliru”. Tegas Pamannya Ning Imaz ini.
Lebih lanjut, Cak Said memaparkan bahwa “Penting untuk memeberdayakan, mengembangkan dan memproduksi Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Ketrampilan (SDK), tiga perkara ini sangat penting untuk menjaga umat dari kebodohan yang mana kebodohan merupakan sumber dari keburukan dan mara bahaya. Selaiu itu juga untuk menjaga umat dari faqir, melarat, sakit dan untuk mendatangkan kemandirian Negara sehingga tidak membutuhkan Negara lain.” Tentu pengembangan SDM, SDA dan SDK bisa didapat dari luar pesantren. Bahkan di luar pesantren malah lebih banyak lagi.
Masih di kitab yang sama, Cak Said menyatakan bahwa umat islam telah disusupi oleh musuh islam, supaya tersibukkan dengan masalah-masalah ubudiyah dan perbedaan pendapat hukum islam saja. Sehingga menjadikan menghabiskan waktu untuk hal itu dan tiada kesempatan bagi umat islam untuk memperhatikan urusan dunia, padahal tanpa perkara dunia kehidupan ini tidak akan berjalan”.
Dari keterangan-keterangan diatas setidaknya bisa menjadi pelipur bagi yang belum bisa mondok, bahwa ilmu yang berguna bagi agama tidak hanya di pondok pesantren saja, untuk mendapat ridho Allah Swt juga tidak hanya di pondok pesantren saja, banyak kesempatan lain. Minimal bila kita tidak bisa mendalami ilmu agama, setidaknya kita bisa membantu melancarkan santri-santri yang sedang mencari ilmu agama. Melalui ilmu-ilmu yang ada di pendidikan formal.
Atau bila tetap ngebet jadi santri tapi tidak keturutan mondok, bisa memakai dawuh Gus Mus, “Santri bukan yang mondok saja, tapi siapapun yang berakhlak seperti santri dialah santri,”.
Sekian, wallahu a’lam.