Kategori: Opini
Menolak Lupa Tragedi September Hitam Dengan Pelanggaran HAM
Tahukah kalian, apa yang di maksut “September Black”yang ramai di bicarakan belakangan ini. Yaps, September Black atau September hitam merupakan istilah yang di gunakan untuk menyebut perisitwa kelam dan tragedi pelanggaran HAM yang terjadi di bulan September. Bulan September menjadi saksi bisu dari peristiwa kelam yang meninggalkan luka mendalam dalam Sejarah bangsa dengan Delapan pelangaran […]
Sihir: Belum Berakhir atau Kembali Terlahir?
Apakah kalian percaya sihir? Sihir dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi Sulaiman, tepatnya berasal dari 2 malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Tapi jauh ke zaman Nabi Musa, kita pun telah mendengar akan kisah kehebatan tukang sihir fir’aun. Hingga bergeser ke abad pertengahan, di eropa, lebih parah lagi. Isu sihir sedang ramai saat […]
Makna Musik di Kehidupan Santri
Berbicara tentang musik yang mana dikalangan ulama masih juga banyak berbeda pendapat mengenai hukum tersebut ada yang memperbolehkan dan ada yang sampai mengharamkannya dengan memiliki landasan tersendiri. Imam al-ghazali berpendapat bahwa hukum dari bermusik dan menyanyi adalah mubah alias boleh selain itu ada pula ulama Indonesia Prof Dr Muhammad Quraish Shihab . “Seni adalah keindahan,” […]
Sebuah Catatan: Bagaimana Kaum Perempuan Meraba Kemerdekaan?
Tulisan serius ini dibuka dengan konsep Determinisme History dalam ilmu Sosiologi yang mengatakan, bahwa kehidupan dibagi ke dalah 4 periode: Zaman alami. Zaman dominasi lelaki. Zaman protes kaum perempuan. Zaman persamaan hak antara lelaki dan perempuan. Tentu fokus kita dewasa ini, adalah terkait paham kesetaraan gender. Dengan itu, lalu, benarkah keyakinan itu telah berlaku? Atau […]
Menelaah Posisi dan Aktivitas Perempuan Di Ruang Publik
Perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan seringkali membuat perdebatan akan kesetaraan. Dengan kesimpulan sepihak berpendapat bahwa kaum laki-laki lebih kuat daripada perempuan. Padahal Islam tidak pernah mencela seorang perempuan sebagaimana dalam Surat An-Nisa ayat 124 terdapat frasa Min Dzakarin au Unsa, dalam ayat tersebut membuktikan bahwa perempuan adalah objek yang juga disapa oleh Al-Qur’an. Menerobos […]
5 Tempat Nangis Recommended Bagi Santri Baru
Santri baru adalah makhluk yang berperasaan. Ia adalah pemegang tahta tertinggi dalam hierarki makhluk paling sensitif, pikiran yang paling utuh, hati paling mudah tersentuh: dari sekian manusia bersarung lainnya. Mereka ringkih. Merintih. Tertatih. Perih. Rapuh. Runtuh. Hampir jatuh. Mereka begitu krisis fundamental diri. Segala beban adaptasi yang nggak kunjung datang, juga hantu bayang-bayang hangat rumah […]
Tips Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Di zaman sekarang banyak remaja yang belum bisa melalui masa-masa pendewasaan, karna kerasnya hidup. Akibat remaja belum bisa menerima masa-masa tersebut yakni, karna mentalnya kurang kuat. Jika para remaja tidak mempunyai mental untuk menghadapi kerasnya dunia maka remaja tersebut akan mudah terpuruk (down). Tapi, ada juga remaja yang dari kecil sudah terlatih mentalnya. Jadi, cukup […]
Antara Wanita, Pendidikan, dan Negara
Oleh: Asia Jasmine Puan Prameswari Di zaman pra-modern, posisi perempuan selalu ditempatkan dalam urusan rumah rumah tangga. Berbeda dengan posisi laki-laki yang ditempatkan pada hal yang berhubungan dengan kemasyarakatan. Tak hanya itu, di zaman pra-modern atau mungkin di zaman sekarang masih saja dari beberapa kelompok yang meyakini bahwa perempuan diciptakan hanya untuk 3M (Macak, masak, […]
Kegelisahan Umat Mengenai Politik Dan Agama
Mungkinkah dalam sebuah negara sistem politik dan agama dapa dipersatukan? Maksudnya, dizaman ini pembentukan negara islam apakah mungkin? Maksudnya bukan berarti syariat tidak dijalankan dalam agama melainkan memberikan penjelasan mengenai hukum-hukum yang terdapat pada syariat adalah sebagai keputusan yang sangat dijunjung tinggi. Seperti contoh pada kasus pencurian, syariat memberikan hukuman bagi pelaku untuk potong tangan. […]
Membuka Kesadaran Esensi Filantropi Dalam Makna Ritual Berkurban
Momentum Idul Adha membawa nilai dan pesan kemanusiaan yang sangat luhur, yaitu mengakhiri tradisi pengorbanan dan penumbalan manusia. Diganti dengan menyembelih hewan, membunuh karakter negatif dan karakter kebinatangan pada diri manusia. Tradisi berkurban bukan hanya sekedar untuk berbagi daging sapi atau kambing tapi dalam jangka panjang manifestasinya dapat memupuk kerukunan dan keguyuban antar anggota masyarakat. […]
- Annas pada “Orang yang Mampu Menandingi Gus Maksum, Hanya Yai Imam!”, -Kisah Keteladanan Yai Imam
- Siti pada Fenomena Ghosob yang Mengakar
- RandaTapak pada Self-Improvement: Meniti Paradigma dengan Lensa Berbeda
- arrofiq pada Pentas Seni Malam Literasi Menuju 1 Dasawarsa Pers Mahrusy
- Elnahrowi pada Tips dan Trik Dibalik Siswi Madin Berprestasi & The Best 1002 Nadzom Alfiyah