web analytics
AD PLACEMENT

Cerita Santri Yang Tidak Pulang

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:2 Minute, 8 Second

Jauh dari keluarga, semua pekerjaan dilakukan secara mandiri, walaupun belum mencapai umur yang matang, seorang santri diharuskan memanajemen waktu harus diatur sedemikian rupa, kapan waktunya ngaji, sekolah, makan, berorganiasasi, melakukan amaliyah-amaliyah dan ragam macam kegiatan yang lain.

Hampir setahun mendekam di pondok pesantren, santri diberikan waktu libur ketika hari raya, mereka akan pulang untuk melepas rindu dan menemui sanak keluarga tercinta. Namun, bagaimana kisah yang dilalui santri ketika tidak pulang pada saat liburan, simak 3 kisah santri putra Al-Mahrusiyah yang memilih untuk tidak pulang dikarenakan ada alasan tertentu.

pertama, terdapat saudara Naufal Fikri Fadholi, seorang santri asal Ketapang, Kalimantan Barat ini sudah 4 tahun tidak pulang,

Apa yang membuat anda memilih untuk tidak liburan dirumah, dan bagaimana kesannya?

AD PLACEMENT

“Tujuan saya tidak pulang adalah untuk mendapat barokah dari Masyayikh Pondok Pesantren, awalnya hanya iseng, namun setelah berjalannya waktu ada nasihat dari teman-teman saya, “Kamu kalau tidak pulang sebaiknya sowan dulu ke Abah Yai, supaya nanti dapat ijazah dari beliau” mendengar nasihat dari teman tersebut, langsung saja saya sowan ke dzuriyah, saya mendapat ijazah naun (tidak pulang) dari KH. An’im Falahudin Mahrus.”

“Untuk kesannya, yang pertama saya rasakan adalah mendapat pengalaman  berbeda ketika lebaran di rumah, walaupun kelihatannya sepi, tetapi lebaran di pondok masih ada juga segelintir orang, jujur saya merasa enjoy dan seru ketika merasakan liburan di pondok.”

Berikutnya, adalah saudara M. Ulin Nuha, santri asal Kota Balikpapan Kalimantan Timur ini mencoba hal baru bagi dirinya untuk tidak pulang selama liburan, lantas apa yang membuat Ulin memilih menetap di pondok pesantren,

“Selama Mondok di Al-Mahrusiyah, baru pertama kali ini saya tidak pulang, sebenarnya rencana untuk menetap di pondok selama liburan sudah sejak dari 2 edisi liburan yang lalu, tetapi tidak diperbolehkan oleh orang tua, baru pada edisi liburan kali ini saya diperbolehkan untuk menetap di Pondok Pesantren,”

AD PLACEMENT

“Alasan saya tidak pulang juga setelah dikarenakan tahun ini sudah menginjak kelas XII Madrasah Aliyah, yang mana nanti ada acara Haflah Akhirusanah, Alhamdulilahnya orang tua beserta keluarga saya datang kesini. Jadi, ini yang menjadi faktor utama saya tidak pulang”

“Kesannya yang pertama pastinya sedih dan kangen, tidak enaknya itu seperti apa apa harus sedniri,  tidak bersama keluarga, seperti sahur, berbuka dan merindukan momen-momen di Bulan Ramadhan bersama keluarga.”

Ternyata, ada juga santri Al-Mahrusiyah yang berasal dari Merauke, Papua. Namanya M. Reza Maskahfi, sudah 2 tahun Reza tidak mengunjungi kampung halamannya. Ia tidak pulang sebab sudah mendapat ijazah dari Agus H. Izzul Maula Dhliyaullah, tentunya, tujuan Reza adalah untuk mendapat barokah dari Dzuriyah. Walapun perasaannya sedih, Reza menajalini Nahun kali ini dengan penuh ikhlas.

 

AD PLACEMENT
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Zoom in feminisme

Zoom in feminisme

Nyeker Dengan Sejuta Manfaatnya

Nyeker Dengan Sejuta Manfaatnya

Lomba Hadroh Penyalur Hobi dan Bakat Musikal Santri

Lomba Hadroh Penyalur Hobi dan Bakat Musikal Santri

UNESCO Resmikan Kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Bukan Hanya dari Indonesia

UNESCO Resmikan Kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Bukan Hanya dari Indonesia

Peringati Hari Santri Nasional, Asrama Darsyi Gelar Pentas Seni

Peringati Hari Santri Nasional, Asrama Darsyi Gelar Pentas Seni

Spesial Perayaan Tadzim Maulid Nabi Muhammad Di Asrama Daru Rasyidah

Spesial Perayaan Tadzim Maulid Nabi Muhammad Di Asrama Daru Rasyidah

AD PLACEMENT