Dibalik Hebatnya Jasad yang Hidup
Gambar; Saling Menolong Terhadap Orang Lain
Jangan pernah siksa diri kalian dengan segala larangan yang pasti akan menjadikan diri tanpa kebenaran, maka jauhilah perkara yang diharamkan oleh syariat islam. Karena hal tersebut menjadikan kerusakan dalam kehidupan seseorang.
Ketahuilah, sesungguhnya hidup itu membutuhkan sifat ‘iffah, kata ‘iffah berasal dari bahasa arab اَلْعِفَّةُ yang artinya secara bahasa adalah menjaga diri. Sedangkan menurut syara’ atau istilah sifat ‘iffah adalah suatu sifat yang melekat pada diri seseorang yang mana dengan sifat tersebut ia mampu untuk menjaga diri dari suatu perkara haram dan mampu mengendalikan hawa nafsu yang hina, karena sifat ‘iffah termasuk pekerti yang mulia dan luhur. Dan dari sifat ‘iffah tersebut akan melahirkan beberapa keutamaan seperti sifat sabar, menerima apa adanya, dermawan, rukun dengan orang lain, saling membantu terhadap orang lain, menjauhi hal-hal yang haram dan syubhat, tenang hatinya, belas kasih dan pemalu. Maka seseorang yang tidak memiliki sifat ‘iffah itu bagaikan jasad tanpa nyawa, ada wujudnya tetapi tidak ada guna bagi diri sendiri maupun yang lainnya.
Hidupkanlah diri kalian dengan kebenaran yang bisa menjadikan kebaikan bagi semua orang, lakukan semua perintah yang Allah perintahkan supaya kita bisa melakukan segala hal yang kita butuhkan untuk menjaga diri kita sendiri dari semua keburukan yang merusak kehidupan. Adapun dampak positif bagi seseorang yang memiliki sifat ‘iffah diantaranya adalah tidak memiliki rasa thoma’ (mengharap pemberian orang lain), tidak rakus atau boros dalam menggunakan harta benda, dan menerima pada sesuatu apa yang ada. Jika kita mendapatkan coabaan yang bisa membuat diri kita putus asa untuk melakukanya kembali maka kita harus bersabar, karena bersabar kita bisa menjaga diri kita dengan mengendalikan segala tujuan yang menuju keburukan. Tetapi kita juga harus memiliki sifat menerima apa adanya yang telah diberikan oleh-Nya baik itu hal yang buruk maupun jelek, dan ketika kita mendapatkan kenikmatan berupa kekayaan maka gunakanlah sifat dermawan, yang artinya berbagi kepada seseorang yang membutuhkannya.
Jika kalian selalu memiliki harta yang cukup maka gunakanlah sifat ’iffah yaitu tidak boros dalam memakai harta benda, karena hal tersebut bisa menjadikan diri kita seperti orang yang memiliki harta banyak bisa juga disebut orang kaya. Seperti halnya dalam Firman Allah SWT;
قَالَ الله تَعَالَى : يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ
Allah SWT. Berfirman yang artinya; “Orang-orang bodoh mengira para sahabat anshor itu orang-orang yang kaya, karena mereka memiliki sifat ‘iffah”.
Jadikan diri kalian sebegai seseorang yang selalu menerima apapun yang ada dihadapan kalian dan menerima sesuatu yang terjadi baik itu sebuah kesedihan maupun kebahagiaan. Jika kalian mendapatkan kebahagian maka beruntunglah dan jika kalian mendapatkan kesedihan maka bersabarlah.
قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : طُوبَى لِمَنْ هُدِيَ لِلْإسْلَامِ وَكَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا وَقَنِعَ بِهِ
Rasulullah SAW. Besrsabda yang artinya; “sungguh beruntung orang yang diberi hidayah masuk islam dan ekonominya cukup, sederhana dan ia menerimanya”.
Ingat, ketinggian derajat kalian itu berawal dari kerendahan dan kebodohan, maka jangan merasa mulia jika diri kalian memang memiliki derajat yang tinggi, tetapi merendahlah kalian dihadapan semua orang. Karena perbuatan tersebut juga termasuk dalam mengamalkan sifat ‘iffah dengan menjaga diri dari hal yang menyebabkan kesombongan pada orang lain. Harga diri itu sangat berharga untuk dijaga dari hal-hal yang menjadikan turunnya harga diri kalian semua.