Menonton kontes domba Garut kala ramai atau Shaun The Sheep kala sepi dirasa menggemaskan, juga mukbang sate atau gulai domba tentu dirasa mengenyangkan: arti sebuah implementasi lain dari ayat Fa bi ayyi ala irabbikuma tukazziban.
Tapi, tidak semua hal dari dunia perdombaan itu menggemaskan dan mengenyangkan. Ada juga yang mengerikan dan membahayakan, sebut saja namimah, sifat adu domba. Atau bahasa kerennya adalah sifat domba tarung.
Rasulullah Saw telah memperingatkan dalam berbagai redaksi hadits:
عن حذيفه قال سمعت رسول الله صلى الله غليه وسلم يقول لايدخل الجنة قتات يعنى النمام
“Dari Hudzaifah, ia berkata, ‘aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: ‘tidak akan masuk surga qattatun, yakni orang yang suka adu domba.’”
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله غليه وسلم هل تدرون من شرارلكم قالوا الله ورسوله أعلم قال شراركم ذوالوجهين الذي يأتى هؤلاء بوجه وهؤلاء بوجه
“Dari Abi Hurairah Ra, ia berkata, ‘Rasulullah Saw bersabda: ‘apakah kalian tau, seburuk-buruknya orang di antara kamu?’ Sahabat menjawab, ‘Allah dan rasulnya lebih mengetahuinya’, Rasulullah bersabda: ‘seburuk-buruknya orang di antara kalian adalah orang yang berwajah dua, datang ke suatu kaum dengan satu wajah, dan datang ke suatu kaum lain dengan wajah lainnya.’”
Bukankah Allah telah berfirman dalam QS. Al-Humazah ayat 1?
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
“Celakalah setiap pengumpat lagi pencela.”
Bahkan Allah pun telah mengabadikan Abu Lahab dan Istrinya, Si Pembawa Kayu Bakar, -Si Domba Tarung, dalam surat Al-Lahab.
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ ١ مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ ٢ سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ ٣ وَّامْرَاَتُهٗۗ حَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ ٤ فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍࣖ ٥
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka), (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (QS. Al-Lahab ayat 1-5)
Dalam kitab Tanbihul Ghafilin dijelaskan:
قال أكثر المفسرين ان الحطب أراد به النميمة وانما سميت النميمة حطبا لأنها سبب العداوة والقتال فصار بمنزلة ايقاد النار
“Para mufassirin, sepakat mengartikannya: pembawa fitnah (tukang adu domba), yang diserupakan dengan kayu penyulut api permusuhan dan peperangan.” –dalam terjemah bebas. Itu mengapa namimah, atau adu domba, atau domba tarung disebut sebagai kayu bakar.
Bahkan yang lebih ekstrim lagi, ada sebuah redaksi dari kitab Tanbihul Ghafilin, mengatakan:
“Yahya bin Aktsam Ra. berkata: ‘fitnah (adu domba) lebih berbahaya dan lebih buruk daripada sihir, karena fitnah lebih cepat proses kejahatannya, juga lebih berbahaya daripada setan, karena setan hanya dapat berupa bisikan dan bayangan, tetapi fitnah langsung berhadapan dan praktek nyata.”
Meski sudah lama kita bebas dan merdeka, rasanya divide et impera-nya VOC tetap tumbuh subur dalam benih yang telah lama dicerabut, tetap ikut andil dalam penyutradaraan film konflik antar sesama suku, agama, ras, dan antar golongan. Sudah bisa dipastikan, sifat tarung domba itu mengerikan lagi membahayakan: dengan tanduknya, siap menyeruduk siapapun yang dianggap musuh!
Dengan itu, menimbang tentang larangan Allah Swt dan Rasulullah Saw, juga perihal konsekuensi buruknya, dari pada dombanya diadu dan ditarung, mending dikurban! Dapat pahala.
Selamat Idul Adha!
Ayo berkurban!