Elmahrusy Media Jalankan Studi Banding dengan Majalah Aula NU
“Majalah Aula NU itu diresmikan pada tahun 1978. Sebelum menjadi majalah, kami masih mencetak buletin yang saat itu bernama Buletin Nadhlatul Ulama Wilayah Jawa Timur atau biasa disebut Buwilnu.” Kata Bpk. M. Rofi’i pada Lembaga Pers Mahrusy dalam acara studi banding dengan Aula Media Grup (AMG) pukul 14.00 WIB (01/04/2022).
Sejak tahun 1975 adalah awal mula perintisan Majalah Aula NU, saat itu terbit dengan bentuk stensilan yang hanya dicetak ketika diperlukan saja. Hingga sudah 44 tahun ini sudah menyediakan konten-konten berkualitas untuk menjawab tantangan digitalisasi dengan berbagai platfom media, mulai dari media cetak, audio visual hingga online.
“Untuk Majalah Aula sendiri dulunya hitam-putih, kemudian butuh berapa tahun baru bisa berwarna. Sampai kini aktif dan istiqomah setiap tanggal 1 awal bulan sudah diterbitkan.” Lanjut Pimpinan Redaksi Majalah Aula ini.
Majalah Aula NU sampai saat ini masih tetap eksis, walau zaman ini melulu dengan teknologi. Ini karena target pemasarannya adalah memang dari pemerhati, orang yang benar-benar peduli dan amat memperhatikan Majalah Aula NU. Kemudian hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat juga menjadi makanan wajib dalam majalah, seperti fiqih, hukum agama atau lainnya dan tidak lupa untuk membuat majalah dengan semenarik mungkin.
Majalah Aula NU sampai saat ini masih tetap bertahan dengan ciri khasnya, tidak berkiblat atau menyamai majalah lain.
“Ciri khas dari Majalah milik PWNU Jatim ini ada tiga poin. Pertama adalah News, kita selalu menyediakan berita didalam majalahah, khususnya terkait NU. Ini agar para pembaca tidak salah dalam mengambil informasi tidak jelas yang sering beredar. Kedua, Opini. Dan ketiga adalah profeling, media itu bagaimana menginformasikan profil.” Tambah alumni Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo itu.
Bagaimanapun Media NU harus handal dalam menginformasikan profil, memberitahukan tokoh, keorganisasian dan lain sebagainya pada pembaca atau penonton. Ini untuk membentuk ideologi yang benar pada para jama’ah NU, mempertahankan nilai lama yang baik dan mengambil baru yang lebih baik.
Oleh: Iwan Nur