Genius Tapi Berkasus, Mengapa?
Genius tapi berkasus, mengapa?
Siapa itu anak genius? Anak genius adalah mereka yang memiliki IQ diatas rata-rata atau superior. Menurut Renzulli, anak yang terkategori sebagai anak genius atau gifted adalah mereka yang memiliki IQ diatas 130, bahakan, memiliki kretifitas tinggi, dan task commitment yang tinggi atau bisa disebut juga sebagai anak berbakat istimewa.
Dilansir dari skata.info National Association for Gifted Children memberikan definisi terhadap anak jenius sebagai anak berkemampuan luar biasa atau berbakat istimewa pada satu atau lebih dari bidang intelegensi yang mencakup logika, musical, spasial, interpersonal, natural, bahasa, dan matematika.
Namun, disamping kelebihannya di bidang intelegensi yang tinggi, anak gifted juga memiliki variasi permasalahan dalam kehidupannya baik itu intern maupun ekstern dan personal maupun sosial. Hal ini dikarenakan mereka memiliki pemikiran yang jauh kedepan serta pengolahan informasi yang cepat.
Dikutip dari jurnal tsaqofah 85% anak berbakat mengalami underachiever atau berprestasi rendah karena mereka tidak memperoleh layanan pendidikan yang sepadan dengan kemampuan. Mayoritas anak gifted di Indonesia memiliki permasalahan pada pemberian layanan akademik yang tidak sesuai. Anak gifted membutuhkan penanganan khusus, sehingga mereka perlu wadah belajar yang sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
Bahkan permasalahan yang dikutip dari jurnal iainpare, Markusic menyatakan sebagian besar siswa berbakat istimewa mengalami kegagalan dalam bidang akademiknya hingga mendapat drop out meskipun mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Penyebabnya tak lain karena mereka tidak mendapatkan layanan pendidikan yang sepadan dan perhatian yang intensif.
Selain itu, kondisi sosioemosional anak gifted juga berbeda dengan anak pada umumnya. Berdasarkan penjelasan Janos, Robinson dan Roedell, anak berbakat terkategori menjadi dua yakni anak dengan penyesuaian sosial yang baik dan penyesuaian sosial yang sulit.
Karena anak gifted memiliki permasalahan dalam keseimbangan antara intelektual dan emosional. Semakin tinggi IQ yang dimiliki maka semakin sulit penyesuaian terhadap lingkungan sosial dan emosionalnya,
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa anak genius membutuhkan perhatian yang khusus, karena mereka memiliki pola pikir yang berbeda dari anak pada umumnya. Kecepatan berpikir yang tinggi menyebabkan mereka selalu berpikir jangka panjang atau berorientasi jauh kedepan.
Sehingga menyebabkan anak gifted memiliki permasalahan internal yakni pada pola pikirnya sendiri. Karena mereka sering kali disibukan oleh pikiranya hibungan dengan lingkungan sosialnya pun menjadi terhambat. Wallahu aโlam.