Kediri, Elmahrusy Media. Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki merupakan seorang Ulama Sunni yang berasal dari Mekah Arab Saudi, beliau merupakan seorang ulama yang alim dan telah menciptakan banyak sekali karya tulis, salah satu yang paling fenomenal adalah Mafahami Yajibu An Tushahah. Murid beliau telah tersebar di berbagai penjuru dunia.
Dalam rangka mengenang kepergian sang alim alammah, Haul Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki digelar di Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah 2 (Kediaman KH. Abdur Ro’uf Maimoen dan Ning HJ. Etna Iyyana Miskiyah) pada Rabu (03/04) Malam. K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim berkesempatan hadir di acara tersebut, beliau memberikan mauidzhoh yang khas, penuh candaan tetapi juga banyak ilmu yang disampaikan,
“Saya berpikir begini, saya iqrar seiqrarnya yang tidak pernah bertemu Sayid Muhammad seperti murid-murid beliau, tapi saya sebagai saksi mengenai kehebatannya beliau dan membela anda semua sebagai bagian dari orang-orang yang mengagumi beliau walaupun tidak pernah bertemu Sayid Muhammad dan tidak mempunyai wajah tampan seperti sayid muhammad, tapi banggalah ketika masuk surga nanti, semoga dimodifikasi jadi lebih tampan.” Tutur Gus Baha’.
Gus Baha’ juga memberikan humor mengenai pentingnya perbanyak beribadah,
“Ada seorang itu bertanya, gus kenapa Wali dan Nabi itu kok ganteng? Saya jawab dengan humor, sebab Nabi dan Wali itu pasti masuk surga, jadi merubahnya tidak banyak-banyak. Makanya yang tidak mempunyai wajah tampan ibadahnya harus diperbanyak, sebab memasukan orang yang tidak terlalu mempunyai wajah tampan kedalam surga, malaikat itu butuh extra kalem dalam menghadapinya.” Kata Gus Baha’
Beliau juga menambahkan mengenai perasaan kita selalu bahagia terhadap Ulama’-Ulama’ maupun Nabi yang telah membela Agama Islam, walaupun kita tidak pernah bertemu langsung dengan mereka semua,
”Ada sebuah cerita, ini merupakan kabar bahagia bagi yang tidak pernah bertemu Sayid Muhammad maupun ulama-ulama lain. Karena hadzihi milah atau hadza din (Agama Islam) dibawa oleh Rasululullah Saw, namun banyak dari kaumnya terlebih sampai sekarang yang banyak tidak bertemu beliau, tetapi Rasulullah begitu mencintai dan begitu rindu terhadap orang-orang ini,
Rasulullah berkata, ”Aku rindu dengan ikhwani,”
Seorang sahabat lantas menjawab “Saya ini ikhwanuka ya Rasulullah”
”Tidak, kamu itu ashaby.” Kata Rasulullah.
Ikwani adalah man amana bi wa lam yaroni (Mereka iman kepada saya walaupun tidak pernah melihat saya.) Itu hebat sekali.” Jelas Gus Baha’.