“Haflah Akhirusanah bukanlah satu momen berhentinya kalian semua para santri untuk belajar, walaupun telah selesai menyelesaikan tingkatan di pendidikannya di Yayasan Al-Mahrusiyah,” Tutur Gus Iing.
Beliau menambahkan tentang pentingnya seorang santri agar selalu menikmati semasa belajar di Pondok Pesantren
“Orang yang mengatakan sudahlah selesai sekolah saya, menjadi ciri-ciri orang yang tidak menikmati ketika belajar ilmu di pondok pesantren, selain mengaji dan belajar, banyak kegiatan lain yang penuh pembelajaran yang tidak dapat ditemukan di rumah masing-masing,” Tambah Gus Iing.
Gus Iing mengingatkan mengenai banyaknya pembelajaran yang bisa didapat dari pondok pesantren,
“Sehabis tidur langsung ngantri mandi, belajar tertib ketika mandi, mengantri mengambil makanan, dan yang luar biasa yang ngambil satu orang, makannya untuk empat orang. Atau lebih banyak, ini adalah pembelajaran non akademis di pondok pesantren.
Di pondok pesantren semuanya adalah bentuk pembelajaran, kami mengharapa ketika penjenengan semua memondokan di almahrusiyah, setelah selesai untuk terus mendorong pendidikannya lebih tinggi lagi, apalagi ilmu agamanya,” Ucap Putra Yai Imam ini.
Beliau mewanti-wanti santrinya untuk selalu menjaga nama baik pondok pesantren dan lebih memperdalam lagi ilmu agama,
“Ketika kalian sudah pulang, sudah dicap santri lirboyo, maka kalian harus menjaga nama baik santri ini agar tidak menjadi hinaan, ketika kalian tidak bisa menjawab maka ditakutkan akan menjawab tidak sesuai dengan dasar yang jelas, Orang yang tidak punya ilmu itu lebih baik daripada orang yang punya ilmu tapi setengah-tengah dan terlajur puas, ini bahayanya ketika tidak meneruskan ngajinya, harapan kami tetap teruskam ngajinya, monggo mau kuliah di jogja, surabaya, dan banyak lainnya, kami juga bangga kalau ada santri Al-Mahrusiyah yang kuliah di perguruan tinggi ternama, tapi kami lebih bangga ketika putra-putra kalian masih melanjutkan ngajinya. Ilmu itu agama kalian, agama kalian itu menjadi nasihat, jika ilmu agama tidak ada maka akan menjadi hal yang berbahaya.”
Acara yang diselenggarakan di Aula Muktamar Lirboyo ini dihadiri siswa tingkat akhir lembaga pendidikan tersebut mulai dari SD, SMP, MTs, MA, SMK, MQQ, Festival 1002 hingga Tamatan Madrasah Diniyah angkatan 2024.