03/06 Kediri, El Mahrusy Media. Acara Haflah Akhirussanah purna siswa/siswi tahun 2022-2023 PP HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri, berjalan lancar tanpa hambatan suatu apapun. Acara tahunan ini berlangsung di Aula Al-Muktamar yang mana merupakan agenda tahunan purna siwa ataupun siswi baik dari jenjang TK, SD, MTS, SMP, MA, SMK, Mutakhorijin Madrasah Diniyyah dan para khotimin MQQ yang telah lulus masa belajar, dari tingkatannya masing-masing.
Pada momen ini, Gus Melvin selaku perwakilan tuan rumah menyampaikan pesan yang penuh hikmah pada seluruh santri yang telah menyelesaikan jenjang pendidikannya. Beliau berpesan agar terus belajar dengan penuh semangat lagi, jangan perah berhenti atau merasa lelah dalam menuntut ilmu terutama di pesantren. Beliau tidak menuntut agar terus berada di PP Al-Mahrusiyah untuk membuai ilmu. Karena banyak Pondok Pesantren yang lebih bagus dari pondok Al-Mahrusiyah. Intinya adalah teruslah melangkah sejauh-jauhnya dalam Tholabul Ilmi.
Selain itu juga beliau Dawuh, Suatu Ilmu tidak hanya diperoleh dari guru yang nampak saja, ilmu juga dapat di dapatkan dari aktivitas santri ketika mondok. Contohnya dari bangun tidur, santri di ajarkan untuk melawan rasa malas dalam dirinya, dan di ajarkan akan disiplin waktu. Di tambah lagi dalam lingkungan pondok, terdapat pembelajaran dalam bersosialisasi dan juga bermasyarakat.
Di lain hal, beliau juga meminta maaf kepada para wali santri apabila fasilitas Pondok kurang mumpuni, walaupun fasilitas kurang dari segi kualitas tetapi akan mentarbiyah santri. Beliau menilai bahwa dari kurangnya fasilitas pondok, secara otomatis akan membentuk pribadi diri santri yang kuat bermental baja.
Berbeda apabila semua terfasilitasi itu cenderung akan membentuk mental santri yang lemah. Di tambah lagi pondok merupakan tempatnya untuk hidup prihatin atau mandiri, “Suatu keadaan yang prihatin dipondok, merupakan hal yang lumrah” tutur Rektor ITAMA ini. Sebelum menutup pesan pada para santri, lagi-lagi beliau mengingagkan untuk terus maju dalam menuntu ilmu, tentunya dengan totalitas tanpa batas.
Jangan sampai santri mencari ilmu hanya setengah-tengah, karena itu sangat bebahaya. Seperti yang beliau kutip dalam kitab Tasawwuf Ihya’ Ulumudin karangan Imam Al-Ghozali “Ketika suatu ilmu hanya di berikan Sebagian atau hanya di dapatkan Sebagian. Maka itu akan menimbulkan hal yang berbahaya”.
Dari banyaknya pesan beliau, yang terpenting adalah teruslah semangat dalam belajar dimanapun kita berada dan jangan pernah bosan dalam belajar, sekian ulasan berita kali ini.