Hal-Hal yang Membatalkan Sholat
Dalam konsepnya, sholat terbangun oleh 2 pilar yang harus terpenuhi: syarat dan rukun. Jika salah satu tidak terpenuhi, maka sholatnya tidak akan sah.
Lalu, apa bedanya antara syarat dan rukun? Syarat adalah sesuatu yang dikerjakan di luar sholat, sedangkan rukun adalah sesuatu yang dikerjakan di dalam sholat.
Baik syarat atau rukun, kita harus memperhatikannya dengan betul. Karena memang 2 hal itu begitu penting. Tidak memungkinkan dari kita masih ada yang belum paham syarat dan rukun ini, jumlah dan urutannya. Meski juga tetap husnudzon, tidak sedikit ada yang sudah tahu sekilas tetapi masih kurang paham terkait makna dan batasan-batasan syarat satu dan syarat lainnya, rukun satu dan rukun lainnya.
Kali ini kita akan membahas tentang hal-hal yang membatalkan sholat. Dalam lingkup ini tentunya akan mencakup akan pembahasan rukun. Syekh Muhammad bin Abi Qasim al-Ghazi menjelaskan dalam kitabnya, Fathul Qarib Mujib:
(فصل): في عدد مبطلات الصلاة
(والذي يبطل به الصلاة أحد عشر شيئاً الكلام العمد) الصالح لخطاب الآدميين سواء تعلق بمصلحة الصلاة أو لا.
(والعمل الكثير) المتوالي كثلاث خطوات عمداً كان ذلك أو سهواً، أما العمل القليل فلا تبطل الصلاة به
(والحدث) الأصغر والأكبر (وحدوث النجاسة) التي لا يعفى عنها، ولو وقع على ثوبه نجاسة يابسة، فنفض ثوبه حالاً لم تبطل صلاته
(وانكشاف العورة) عمداً فإن كشفها الريح فسترها في الحال لم تبطل صلاته (وتغيير النية) كأن ينوي الخروج من الصلاة (واستدبار القبلة) كأن يجعلها خلف ظهره
(والأكل والشرب) كثيراً كان المأكول والمشروب أو قليلاً إلا أن يكون الشخص في هذه الصورة جاهلاً تحريم ذلك (والقهقهة) ومنهم من يعبر عنها بالضحك. (والردة) وهي قطع الإسلام بقول أو فعل.
Hal-Hal yang dapat membatalkan sholat, ada 11:
- Sengaja berbicara dengan bahasa percakapan. Baik yang berkaitan dengan kemaslahatan sholat atau tidak.
- Beberapa kali gerakan yang terus menerus seperti 3 langkah. Baik yang disengaja ataupun tidak.
- Baik kecil maupun besar.
- Terkena najis. Namun, apabila kejatuhan najis kering lalu dibuang seketika, maka sholatnya tidak batal.
- Terbukanya aurat secara sengaja. Adapun jika terbuka disebabkan tiupan angin dan segera ditutup kembali, maka sholatnya tidak batal.
- Berubahnya niat. Seperti niat berhenti dari sholat.
- Membelakangi kiblat dengan menghadapkan punggungnya ke arah kiblat.
- Dan minuman. Baik sedikit maupun banyak, kecuali memakan atau meminum sedikit sesuatu tanpa mengetahui bahwa hal itu dilarang, maka sholatnya tidak batal.
- Yaitu keluar dari agama islam baik dengan ucapan atau tindakan.
Wallahu a’lam.