Hari Raya Khas Indonesia
Oleh: Iwan Nur
Idul fitri merupakan salah satu hari kebesaran Islam yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam. Begitu keputusan dari MUI keluar, seluruh insani menyegera mengumandangkan takbir. Disaat itu juga mereka berbondong-bondong bahagia merayakan kemanangannya.
Banyak cara yang dilakukan Warga Negara Indonesia untuk menyambut hari ini, walau dalam ajaran Islam ada dua Id, namun kebahagiaan yang dirasakan teramat berbeda. Di hari ini tidak ada lagi marah-marahan yang ada ramah-ramahan, di hari ini juga tak ada yang namanya musuh-musuhan, adanya mesem-meseman,
Begitu salat Id sudah dilaksanakan, muslimin-muslimat pun menyegera bersalam-salaman dan meninggalkan senyuman di setiap pertemuan. Ditambah meriahnya jamuan membuat hati terasa senang, sontak gundah-gulana pun menghilang. Sebegitu lengkapnya hanya bisa anda temukan di Indonesia.
Virus Bahagia ini bukan saja dialami kaum muslimin wa muslimat, melainkan agama Hindu-Budha, Kristen Katolik-Protestan dan keberagaman agama yang lain di Indonesia pun menyusul ikut bahagia, bahkan dengan bangga ikut merayakan. Terlihat sudah selain alamnya yang indah, budayanya pun tak kalah indah.
Masuk lagi lebih dalam, maka anda akan menemukan keunikan disetiap sajian. Penulis sarankan bila anda hendak bersalaman ke sanak-saudara, teman atau tetangga jangan sampai sarapan. Karena hari raya di Indonesia ini, setiap rumah selalu siap sedia masakan untuk di santap secara bersamaan.
Disini anda akan menemui berbagai keragaman santapan, dari masakan Indonesia sampai masakan kearab-araban. Dari ketupat opor ayam, sampai nasi kebuli khas arabic. Dari gulai Nangka khas Medan sampai semur daging khas Betawi. Semuanya lengkap dalam perayaan kemenangan, dengan penuh harap semua kembali dalam keadaan kesucian.
Dekat atau jauhnya jarak, Umat Islam tetap merayakan kemenangan. Jika jarak dekat saling bersalam-salaman dan maaf-maafan, bila jauh tetap senang walau melalui mode virtual. Intinya jarak tak bisa memisahkan rasa kerinduan.
Belum lagi ketika malam takbiran, banyak kemeriahan yang terus membekas dalam ingatan. Biasanya terselenggara pawai takbiran atau sering disebut juga dengan takbir keliling. Dimana warga desa bersemangat keliling mengutari jalan desa, bertakbir dengan iringan bedug, jalan diterangi dengan pasukan pembawa obor, bertambah menarik lagi ketika pembawa obor yang memainkan apinya dengan semburan api. Kemudian dibelakangnya pun indah dengan keberagaman arsitektur mini yang dipenuhi lampu, seperti kuba atau kerajinan lainnya. Semua itu membuat warga lain antusias melihatnya, bahkan merekam videonya untuk kebutuhan story sosmed. Sanking meriahnya acara ini sampai anak kecil setia membuntuti dari start hingga finish.
Para remaja musholla pun tak ketinggalan, mereka tetap setia dengan mic, bedug serta formasinya hingga adzan subuh berkumandang. Para pemuda juga ikut serta merayakan takbiran dengan bakar-bakaran, entah dengan ayam, ikan bahkan tak jarang dengan kambing. Intinya mereka merayakan dengan kemampuannya masing-masing. Dan anda bisa temui itu hanya di Indonesia.
Selain ramainya gemuruh kebahagiaan yang didapati seluruh umat, rakyat miskin pun tak akan bersedih karena tidak bisa makan enak. Islam sudah menyusun syari’at dengan sempurna. Warga miskin tetap mendapat kebahagiaan, karena di Idul Fitri ini mereka berhak atas zakat yang dikirim oleh khalayak. Dengan ini mereka tetap bisa menikmati meriahnya hari kemenangan bersama keluarga, tetangga dan saudara seiman lainnya. Semua ini membuktikan akan perfect-nya Agama Islam di Indonesia.
Cukup sekian dan terimakasih.
Dari penulis juga mengucapkan Minal ‘Aidin Wal-Faizin “Mohon maaf lahir dan batin.” Taqabbalallahu minna wa minkum ”Semoga Allah menerima amal kami dan kalian.” Mudah-mudahan kita dipertemukan lagi di Ramadhan tahun depan.
Wallahu’alam bissawab
Sumber gambar: faktualnews.co