web analytics

Haul Perdana Ibunda Kiai Imam Yahya

Haul Perdana Ibunda Kiai Imam Yahya
0 0
Read Time:2 Minute, 23 Second

Kediri, Elmahrusy Media.

(24/12) dalam memperingati haul Ibu Nyai Hj. Zaenab pembacaan manaqib pagi ini selain menjadi rutinitas santri juga menjadi moment spesial, yakni peringatan haul perdana untuk ibunda Kiai Imam Yahya.

Majelis pagi ini dimulai tepat pukul 04.30 diawali dengan tahlil dan istighosah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan manaqib Syeikh Abdul Qadir Jailani serta Maulid Ad-Diba’i. Dalam mauidzoh khasanahnya ning ochi bercerita, sekilas mengenang sosok sang nenek tercinta.

Belum lama ini 24 Desember diketahui sebagai hari kapundutnya Ibu Nyai Hj. Zaenab binti Kiai Abdul Karim. Kiai Abdul Karim merupakan pendiri Pondok Pesantren Lirboyo. Beliau menikah dengan Ibu Nyai Dhlomroh putri dari KH. Sholeh Banjar Melati. Dari pernikahan tersebut lahirlah sebelas putri tercintanya, Tabarrukan kepada istri Nabi Muhammad SAW. Yai Abdul Karim memberi nama salah satu putrinya dengan nama yang sama yakni “ Zaenab”. Putri cantik tersebutlah yang kemudian menjadi permaisuri Kiai Mahrus Aly, santri Lirboyo asal gedongan terkenal dengan kepintarannya dalam bidang nahwu.

Bila ditilik dari nasab keluarganya siapa yang tak ingin terlahir dari keluarga kiai dengan nasab mulia, tarbiyah yang bijaksana, ngaji langsung dengan ahlinya. Bahkan barokahnya mengalir hingga melahirkan generasi-generasi yang hebat yang berperan penting dalam masyarakat.

Sayyidah Zaenab merupakan istri baginda Nabi Muhammad, beliau terkenal dengan sebutan ummu miskina, yakni ibunya orang-orang miskin. Semasa hidupnya beliau berperan sebagai tauladan yang begitu dermawan. Kepada siapapun yang membutuhkan beliau akan memberi apa yang beliau miliki, membantu siapapun yang perlu dibantu.

Begitu cintanya Allah SWT, hingga memberinya sebuah keberuntungan bahkan siapapun iri dengan hal ini. Sungguh beruntung beliau wafat sebelum Rasulullah SAW, sehingga seluruh prosesi perawatan jenazah beliau dilakukan oleh sosok mulia baginda nabi kita semua.

Sebagai bentuk tabarrukan kepada nyai zaenab dan Sayyidah Zaenab, nama Zaenab dinisbatkan sebagai nama Sakan Daru Zaenab. Dengan harapan semoga barokah beliau semua senantiasa mengiringi langkah kita semua kedepannya.

Bila sebelumnya kita hanya memperingati haul Nyai Qomariyah, mulai hari ini dan seterusnya kita peringati juga haul Ibu Nyai Hj. Zaenab. Mungkin kalian bertanya-tanya, kenapa baru hari ini? Ya, sebab tahun-tahun sebelumnya belum diketahui pasti tanggal tepatnya Ibu Nyai Zaenab kapundut, sehingga untuk berkirim do’a hanya mencantumkan nama beliau disetiap acara kirim do’a.

Dalam nasihatnya, Ning Ochi juga menyampaikan bahwa hakikat haul adalah berkirim do’a dengan harapan kita mendapatkan keberkahan dari orang yang kita doakan. Bukan berdoa kepada orang yang sudah meninggal akan tetapi mendoakan orang yang sudah meninggal dengan harapan mendapatkan tetesan keberkahan beliau.

Beliau berpesan kepada kita semua “nanti ketika orang tua kita sudah meninggal, guru-guru kita, dan orang-orang mulia panutan kita, jangan sampai lupa tidak di doakan. Tidak ada yang mereka harapkan kecuali kiriman do’a dari kita semua yang masih hidup di dunia”.

Semoga dengan barokah pembacaan manaqib dan maulid dalam haul pagi ini kita tidak hanya mendapatkan barokah dari Syekh Abdul Qadir Jailani dan Ibu Nyai Zaenab tapi juga dari kanjeng Nabi Muhammad SAW. Wallahua’lam.

About Post Author

Alifia Azzahra

Santri Mahrusy, pengemis syafaat Nabi asal kediri
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like