web analytics
AD PLACEMENT

Hurmat Haul, Pondok Al-Mahrusiyah Putra Pusat Mengadakan Pembacaan Manaqib

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:2 Minute, 26 Second

Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah, Elmahrusy Media.

Selasa, (05/09) dalam rangka Hurmat Haul ke-12 Almarhum Almagfurlah KH Imam Yahya Mahrus, Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah mengadakan pembacaan Manaqib Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qodir Al-Jilani.

Acara yang diselenggarakan di mushola itu dihadiri oleh Agus H. Izzul Maula Dhiyaullah, Pak Faruq Qusyairi, Pak Taufiq Hidayat, Pak Ronggo Wasito, dan Farhan Fatahna. Selain itu, mushola juga dipenuhi oleh segenap santri yang meluber sampai ke pelataran, serambi, lorong asrama, hingga ke kamar-kamar.

Sejak maghrib, acara sudah dimulai dengan sholat magrib berjama’ah, dzikiran, dan pembacaan Manaqib dilantunkan dengan merdu. 8 bab dari Manaqib Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qodir dibaca penuh penghayatan. Lautan manusia berbaju dan berkopeah putih larut dalam khusyu’.

AD PLACEMENT

Pembacaan Maulid Ad-Diba’i pun juga dilantunkan setelah do’a penutup manaqib. Bait-bait indah pujian pada sang Nabi yang diiringi dengan tabuhan rebana dan marawis. Lantang suara dan harum dari kebul bukhur memenuhi angkasa, seirama gelegar mahalul qiyam.

Do’a maulid dibacakan oleh Pak Farhan Fatahna, hingga MC membacakan susunan acara. Pembacaan Manaqib KH Imam Yahya Mahrus yang disampaikan oleh setiap tamu undangan, santri sepuh yang menemui masa hidupnya Yai Imam.

Pembacaan Manaqib KH Imam Yahya Mahrus yang pertama disampaikan oleh Pak Faruq Qusyairi.

“12 tahun kita telah ditinggalkan oleh KH Imam Yahya Mahrus, manusia mulia dalam mendidik para santri.” Ucap beliau mengawali.

AD PLACEMENT

“Yai Imam pernah memiliki 3 gagasan ciri khas Al-Mahrusiyah dibanding dengan pondok lain: pertama, istighotsah. Kedua, manaqib. Ketiga, takhasus bahasa arab.” Lanjut mantan ketua pondok itu.

Lalu, beliau juga bercerita tentang bagaimana keadaan Al-Mahrusiyah di masa dahulu. Bagaimana perjuangan Yai Imam dalam mendirikan pondok yang sempat bernama Ibnu Rusydi ini.

Pak Taufiq Hidayat menjadi penyampai selanjutnya yang disusul Pak Ronggo Wasito dan Pak Farhan Fatahna.

“Mboten usah wedi dadi santri.” Ucap Kepala Sekolah Madrasah Aliyah dalam pesan Yai Imam yang paling teringat.

AD PLACEMENT

Lalu, beliau juga menjelaskan tentang Yai Imam sebagai figure pendidik yang hebat. Tidak terlalu banyak teori dan lebih mendahulukan praktek. Terutama dalam menekankan sifat berani bagi santri-santrinya. “Mbah Yai Imam itu seorang bapak. Beliau sangat menyayangi para santrinya.”

Pak Ronggo pun menuturkan kisahnya. “Jika membahas tentang Yai Imam, kisah tentang keistiqomahan beliau dalam istighotsah tidak bisa dilupakan. Bagaimana suara khas beliau dalam membangunkan para santri, ‘qum sholaah!’”

Selain itu, Pak ronggo bercerita tentang kenanganya sewaktu masih menjadi supir Yai Imam.

“Saya itu termasuk santri yang dekat dengan Yai Imam. Karena saya memang adalah supir beliau. Saya diajari tatacara dan tatakrama berkemudi itu oleh Yai Imam.”

Begitu pun Pak Farhan Fatahna yang diberi kesempatan sebagai salah satu santri yang pernah menemui masa hidupnya Yai Imam. “Kenangan yang paling berkesan adalah ketika saya pernah diajak beliau untuk menyembuhkan orang sakit dengan hanya membaca wirid istighotsah.”

Para santri menyimak dengan penuh seksama, sebelum acara Pembacaan Manaqib dalam rangka hurmat Haul ke-12 Almarhum Almaghfurlah KH Imam Yahya Mahrus dengan ditutup do’a oleh Pak Taufiq Hidayat.

Wallahu a’lam.

 

 

About Post Author

Aqna Mumtaz Ilmi Ahbati

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Gus Reza: “Jangan Sampai Kalian Meninggalkan yang Namanya Berdo’a!”

Gus Reza: “Jangan Sampai Kalian Meninggalkan yang Namanya Berdo’a!”

Halal Bi Halal Asrama Al-Misky, Pererat Silaturahmi Antar Santri

Halal Bi Halal Asrama Al-Misky, Pererat Silaturahmi Antar Santri

Halal Bi Halal Keluarga Besar Yayasan Al-Mahrusiyah

Halal Bi Halal Keluarga Besar Yayasan Al-Mahrusiyah

Menjelang Perpulangan, Berikut Pesan Gus Anas dan Ning Ochi

Menjelang Perpulangan, Berikut Pesan Gus Anas dan Ning Ochi

Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Pesan-Pesan Gus Reza Dalam Pembekalan Mudik Santri

Pesan-Pesan Gus Reza Dalam Pembekalan Mudik Santri

AD PLACEMENT