Kaulah gua tenang tempatku bermula
Kaulah pelopor kebahagian saat aku bersapa pada dunia
Kaulah penenang di kala aku meneteskan air mata
Kaulah kekasih sejati yang selalu mencintai selamanya
Oh ibu, buaianmu selalu melekat pada diri seorang anak
Didikan mu selalu menjadi pondasi kokoh dalam merajut mimpi purna
Ajaranmu yang selalu menghiasiku dalam setiap dimensi waktu
Kalam bibir mahalmu yang selalu ku jadikan mercusuar abadi
Oh ibu, kau tambatan hati abadi
Dikala sedih dan senang pelukanmu selalu merangkapku
Tak peduli betapa buruknya aku kau selalu cinta padaku
Hatimu selalu baku dalam menyayangiku
Oh ibu, kau selalu mengingatku di kala aku lupa
Kau selalu ada di kala aku berkelana
Karena do’a mu yang selalu menyulut di tengah heningnya malam gulita
Bercampur dengan kucuran air mata dari lensa anggun nan indah
Kau hanguskan rasa lelah yang singgah dalam dirimu hanya demi bocah yang selalu merepotimu di setiap rentang waktu
Tak pernah kau menagih balas budi dari banyaknya jasa yang kau transfer
Kau hanya ingin melihat aku bahagia dengan impian yang kudapatkan karena bekalmu
Dan kau hanya ingin aku tak lupa dengan dirimu Ketika kau bersemayam di liang gelam akhir dari persinggahan semua orang