Perempuan Tidak Lemah Apalagi Payah
Terlahir dengan kehormatan yang tersemat, sifatnya lembut serta kasih sayangnya yang dahsyat. Itulah perempuan, yang di zaman ini sering menjadi perbincangan banyak sisi. Entah itu dari sisi agama, pendidikan, bahkan dalam persoalan dunia lainnya. Menjalani hidup di arus dunia yang semakin kejam bukanlah hal yang mudah bagi seorang perempuan dengan kehormatan yang di bawa agar tetap aman, dan amanah tetap terjaga.
Terbatasnya ruang gerak bagi perempuan, adalah sesuatu yang menurutnya sangat menyebalkan, dan kejamnya dunia luarlah penyebabnya. Satu sisi perempuan juga ingin bebas mendeskripsikan kemampuannya pada dunia, tapi disisi lain ketakutanpun ada. Mengingat betapa mulianya sesuatu yang ia bawa, serta banyaknya hal yang dapat merenggut diluar sana. Hal inilah yang menjadikan perempuan terkadang enggan untuk ikut berurusan pada hal-hal yang bersangkutan dengan dunia luar.
Islam sendiri merupakan agama yang sangat menghormati dan menghargai perempuan. Islam menghapus tradisi jahiliyah yang begitu diskriminatif terhadap perempuan. Dalam islam perempuan dan laki-laki dianggap sebagai makhluk Allah yang setara, bebas bertasarruf, bahkan satu sama lain saling melengkapi dan membutuhkan. Tidak sedikit perempuan yang lebih memilih berdiam dirumah menjadi ibu rumah tangga padahal dirinya sarjana, ada yang karena suaminya tidak mengizinkan, ada juga yang karena kemauan sendiri dari sang istri. Tidak jarang juga perempuan karir yang tetap eksis dan tetap meningkatkan kualitas dirinya dengan menerjang dunia luar yang dinilai kejam oleh sebagian orang. Dan dari semuanya pastinya punya alasan masing-masing.
Hal yang perlu para perempuan ingat, bahwa dunia itu tidak sekecil lubang sedotan, luasnya dunia tidak membatasi ruang gerak seorang perempuan, tapi perempuanlah yang harus bisa membatasi ruangnya dalam melewati dunia beserta arusnya. Karena sangatlah berbahaya bagi perempuan jika dirinya tidak membatasi geraknya, seperti bergaul dengan lawan jenis, bekerja hingga lupa kewajiban, dan banyak hal lainnya.
Banyak diluar sana perempuan dilecehkan, diinjak harga dirinya, dianggap tidak berguna dan semua itu kebanyakan terjadi karena salah pergaulan. Sebenarnya jika kita sebagai perempuan bisa membatasi pergaulan dan perilaku, maka tidak akan terjadi hal sebodoh itu. Hingga sebagian dari mereka berkata bahwa “wanita tidak ada gunanya di dunia” apakah hal itu patut dibenarkan? Realitanya dunia sangat membutuhkan seorang perempuan, perempuan yang hebat pasti akan melahirkan keturunan-keturunan yang hebat pula, karena kecerdasan dan nasib seorang ibu yang akan lebih banyak menurun ke diri anak dibanding ayahnya. Ibu adalah madrasah pertama bagi sang anak, dan selain itu kemajuan suatu negara juga dipengaruhi oleh para perempuannya, seperti dawuhnya mbah Yai Anwar Mansyur ’’ majunya suatu negara itu bisa dilihat dari wanitanya’’. Suatu negara jika wanitanya baik, berkualitas, maka akan baik juga negaranya. Dan jika wanitanya hancur, terus bagaimana?
Sebagai wanita harusnya selalu ingat, bahwa majunya negara juga ada ditangan kalian. Karena seorang pejabat, bahkan seorang presidenpun, ada karena adanya seorang ibu, seorang ibu yang mengandungnya dengan penuh kasih sayang, merawat serta mendidiknya setelah seorang anak lahir kedunia. Bayangkan jika semua wanita tidak ada yang mau mengandung, semua mementingkan kerier seperti halnya laki-laki, apakah akan ada keturunan yang akan meneruskan kehidupan?, Apakah dibenarkan ketika perempuan itu dikatakan tidak ada gunanya?.
Perempuan bukanlah makhluk lemah, dia menghadapi dunia yang kejam dengan segala cara agar kemulian tetap terjaga dan karier tetap berjalan. Wanita yang mampu membatasi ruang pergaulannyan pastilah akan baik-baik saja, karena ibarat rumah, wanitalah pemegang kuncinya, jika pintunya tidak dikunci, maka akan memudahkan pencuri untuk mengambil barang kita.
Masalah keperempuanan yang seperti ini patutlah disyukuri oleh para santri, yangmana mereka berada ditempat dimana sangat mewanitakan wanita. Dengan berbagai peraturan, dinding pesantren menjaga para santriwati agar tetap menjadi wanita beserta kemulian yang dibawa, dan menjadi wanita yang berperangai indah yang selalu terjaga layaknya mutiara.
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah.” (HR. Muslim)