web analytics

5 Inspirator Salihah Dalam Sejarah Islam Untuk Kaum Milenial

5 Inspirator Salihah Dalam Sejarah Islam Untuk Kaum Milenial
Muslim tourist exploring city
0 0
Read Time:6 Minute, 24 Second

Wanita merupakan makhluk yang lemah lembut dan penuh dengan yang namanya kasih sayang, sebab wanita di anugerahi dengan halus dan lembutnya perasaan. Wanita juga dikenal secara umum sebagai makhluk yang emosional atau baperan, manja, pasif dan mudah terpengaruh.

Namun belakangan ini tampaknya sudah banyak sekali disadari bahwa peranan wanita dalam dunia sosial mulai lebih dianggap daripada masa-masa sebelumnya yang solah-olah menempatkan wanita hanya sebagai tokoh hiburan, wanita yang seharusnya berada di dapur dan tempat tidur saja.
Nah disini penulis akan membagikan beberapa tokoh wanita dalam sejarah Islam sebagai inspirator untuk kita para wanita khususnya kaum milenial. Sifat yang ditanamkan oleh wanita-wanita ini yaitu cinta iman, keberanian dan kecerdasan. Siapa saja sih wanita hebat itu? Okey, mari kita simak!

Khadijah binti Khuwailid
Sayyidah Khadijah merupakan istri seorang Rasulullah SAW. Ia ialah seorang wanita karir pebisnis kaya raya. Nama lengkapnya adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay. Ia dilahirkan dari kabilah Bani Asad dari suku Quraisy. Beliau lahir di Makkah pada tahun 68 SM. Ia lahir dari keluarga yang sangat dihormati. Ayahnya Khuwailid memberikan pendidikan yang layak kepada putrinya sehingga Khadijah tumbuh dengan karakter yang gigih, kuat, cerdas dan juga pengusaha yang terhormat pada zamannya.
Sebelum menikah, sayyidah Khadijah sempat memperkerjakan Rasulullah SAW. di tempat usahanya. Setelah itu beliau memutuskan ingin menjadi istri Nabi dengan menggunakan perantara Nufaisah binti Munyah. Kemudian disampaikan kepada Abu Thalib, paman Rasulullah SAW.
Dengan semua sifat yang dimiliki oleh Sayyidah Khadijah, Rasulullah SAW. memutuskan menerima keinginan Sayyidah Khadijah lalu melangsungkan pernikahan.

 

Aisyah binti Abu Bakar
Sayyidah Aisyah juga merupakan salah satu istri Rasulullah SAW setelah Sayyidah Khadijah meninggal dunia. Sayyidah Aisyah adalah putri Abu Bakar ash-Shidiq. Kedua insan ini mendapatkan tempat yang istimewa di hati Rasulullah SAW. Suatu ketika, Amr bin Ash bertanya kepada beliau.
“Siapakah manusia yang paling engkau cintai?”
“Aisyah” jawab Nabi SAW.
“Dan dari kalangan laki-laki?”
“Ayahnya (Abu Bakar ash-Shidiq)” jawab beliau.

Sayyidah Aisyah memang istimewa. Pernikahannya dengan Rasulullah SAW. tidak berawal dari hasrat manusiawi, melainkan perintah dari Allah SWT. setelah Khadijah meninggal, 3 tahun lamanya Nabi tidak menikah, sampai pada waktu itu malaikat Jibril turun kebumi, mendatangi Nabi dengan membawa secarik kertas dari surga yang memuat wajah Sayyidah Aisyah.
Malaikat Jibril berkata, “Wahai Muhammad, Allah SWT menyalamimu dan berkata bahwa Aku (Allah SWT) telah menikahimu di langit dengan gadis perawan yang serupa dengan gambar ini, maka nikahilah ia di bumi”.
Masih bertanya-tanya, Nabi memanggil salah satu wanita bernama Khitobah dan berkata, “Apakah engkau di bumi makkah ini mengenal wanita yang serupa dengan gambar ini?” tanya Nabi sambil menunjukkan gambar itu pada Khitobah, dan dengan cepat ia menjawab, “Iya, wanita itu seperti Aisyah binti Abu Bakar” jawabnya.

Nabi SAW. lalu memanggil Abu Bakar dan berkata, “ Apakah benar engkau memiliki anak gadis yang bernama Aisyah serupa dengan gambar ini? Ketahuilah bahwa Allah SWT. telah menikahiku dengannya di atas langit, dan sekarang aku diperintah-Nya untuk menikahinya di bumi” tegas Rasulullah SAW.

Merasa kaget, Abu Bakar menjawab, “Wahai Rasul Allah, dia (Aisyah) masih kecil, belum layak untuk engkau” dan dengan spontan Rasulullah menyatakan, “Jika memang ia (Aisyah) belum layak bagiku,tentu Allah tidak akan menikahkanku dengannya”. Mantap sudah, akhirnya Abu Bakar menikahkan putrinya Aisyah dengan Rasulullah SAW.

Selama hidupnya Sayyidah Aisyah menjadi pengajar dan mengajar di banyak sekolah. Ia mengajar karena memiliki pengetahuan yang luas. Dia juga memiliki peran yang sangat besar dalam sejarah pendidikan Islam. Kecerdasan dalam pendidikan Islam, Aisyah dapatkan dari ayahnya yaitu Abu Bakar ash-Shidiq. Sayyidah Aisyah menjadi tokoh pengajar bagi banyak orang, ia mengajarkan tentang disiplin ilmu, seperti ilmu fiqh dan ilmu tafsir Al-Qur’an.

 

Fatimah binti Muhammad SAW
Sayyidah Fatimah adalah anak dari seorang Nabi Muhammad SAW. beliau lahir pada 20 Jumadil Akhir 5 tahun sebelum Rasulullah SAW. diangkat menjadi Rasul. Dia merupakan putri keempat Nabi Muhammad SAW dan ibunya Sayyidah Khadijah binti Khuwailid.

Sayyidah Fatimah mendapat julukan Az-Zahra karena dia tidak pernah haid dan pada saat melahirkan nifasnya hanya sebentar. Dia juga dijuluki sebagai pemimpin para wanita di surga. Beliau memilili sifat lemah lembut dan baik hati. Ia juga memiliki kecerdasan yang sangat tinggi. Kecerdasan tersebut tentunya lahir dari ayahnya Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW. banyak mengajari Sayyidah Fatimah banyak hal, termasuk realitas didalam agama Islam. Oleh karena itu, Sayiidah Fatimah menjadi orang yang sangat cerdas dan beriman.

Nafisah, guru dan sahabat Imam Syafi’i
Sayyidah Nafisah lahir di Makkah pada pertengahan bulan Rabiul Awal tahun 145 H. Nama lengkapnya adalah Nafisah binti al-Hasan al-Anwar bin Zaid al-Abjaj bin al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Ia bertemu dan mengaji kepada sejumlah ulama dari kalangan sahabat dan tabiin, sampai menguasai beberapa ilmu, seperti Al-Quran, tafsir, hadist dan fiqh. Hingga ia dijuluki “Nafisah al-‘ilm” (Nafisah sang wanita berilmu). Di kemudian hari, julukan itu ditambah menjadi “Nafisah al-‘ilm wa Karomah ad-Daroin” (Nafisah sang wanita berilmu dan mulia di dunia dan di akhirat).
Sayyidah Nafisah bukan hanya tokoh wanita yang hari-harinya dihabiskan untuk mengaji, mengajar, mendidik umat dan beribadah kepada Allah SWT. melainkan juga seorang yang gigih membela, melakukan advokasi dan melindungi rakyat yang teraniaya oleh kekuasaan.

Di disi lain, Sayyidah Nafisah juga salah satu orang yang berjasa dalam kehidupan imam Syafi’i karena ia adalah salah satu dari gurunya imam Syafi’i. Keduanya juga sering terlibat dalam diskusi-diskusi hangat ilmiah.

 

Rabiah al-Adawiyah
Rabiah al-Adawiyah adalah seorang wanita sufi yang sangat fenomenal. Ia sering disebut dengan nama Rabiah al-Qoisiyyah, dari Basrah, Irak. Ia lahir pada tahun 180 H. Nama Rabiah berarti wanita keempat.

Rabiah lahir dari keluarga yang sangat miskin, yang taat mengabdi kepada Allah SWT. Ia juga anak yang cerdas, ingatannya kuat,. Ayahnya mendidik dan mengajari anak-anaknya membaca dan menghafal Al-Quran. Diantara anak-anaknya, Rabiah yang paling muda dan cepat menghafalnya. Bacaannya juga sangat fasih dan tartil.

Rabiah sempat bekerja menjadi penyanyi di tempat hiburan untuk beberapa waktu, disamping wajahnya yang cantik, suaranya juga merdu. Tempat hiburan itu seketika ramai pengunjung yang senang mendengar suara Rabiah yang merdu.

Meski menjadi penyanyi di tempat hiburan malam, Rabiah tidak pernah meninggalkan ibadahnya. Di setiap malam ia berdo’a sambil menangis tersedu-sedu.

“Tuhanku, aku adalah wanita yatim piatu, yang menderita dalam belenggu perbudakan manusia, aku rela menanggung sakit dengan seluruh kesabaran yang aku miliki, biarlah aku begini. Derita ini tek seberapa berat dibandingkan dengan derita yang kualami di akhirat yang akan membakar ruhku dan melepaskan kesabaranku. Wahai tuhanku, kerelaan-Mu lah satu-satunya harapanku. Anugerahi rasa cinta kepadamu dan pengetahuan tentang-Mu. Wahai tuhanku, itulah puncak cita-citaku”.

Dari ketakwaan tersebut, suatu malam saat ia sedang bermunajat, kamarnya berpendar cahaya. Lampu di atas berputar-putar mengelilingi kepalanya. Tuan majikannya melihat cahaya itu dan ia terperangah dalam kekaguaman yang luruh. Paska itu majikannya memerdekakan Rabiah sambil memohon maaf padanya. Setelah itu Rabiah mengabdikan dirinya pada Allah secara utuh, dan beberapa tokoh sufi dan agama ia kunjungi.

Dengan kesibukannya sebagai seorang sufi, Rabiah sama sekali tidak pernah memikirkan pernikahan. Ia tidak mau kemesraannya dengan Allah SWT diganggu oleh siapapun. Ia banyak sekali menolak pinangan laki-laki. Bahkan pinangan Hasan al-Bashri dan Sufyan as-Tsauri pun ia tolak. Seluruh hidupnya hanya dipenuhi oleh kecintaannya kepada Allah SWT.

 

Itulah sedikit kisah beberapa wanita yang layak menjadi inspirator untuk wanita milenial seperti kita.
اَلْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلاَدِ إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْبِلاَدُوَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْبِلاَدُ
“Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya”

 

Wallahu’alam

 

Oleh: Fatimah Azzahra

 

Baca Juga: Mimpi Yang Gila?

 

 

 

 

About Post Author

Shofa' Nailah

Santri Putri Al-Mahrusiyah asal Lumajang menyukai seni
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like