Selasa, 12 September 2023 Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah III Putri Asrama Al-`Asyiqiyah memperingati rabu wekasan. Sebuah tradisi yang dipercayai sebagian besar oleh suku jawa. Rebo wekasan merupakan tradisi yang dilakukan setiap hari rabu terakhir pada bulan shafar pada tanggalan hijriyah. Menurut sebgian Ulma Ahli Kasyf pada hari rabu terakhir bulan shafar diturunkan 360.000 macam bala. Pada umumnya rebo wekasan dirayakan dengan memperbanyak dzikir hingga salat yang diharapkan untuk mentalak bala.
Rebo wekasan kali ini, beliau Ning Aliyah Harir mengintruksi para santri asrama Al-`Asyiqiyah setelah salat maghrib dilanjut dengan salat ba`diyah maghrib kemudian salat hajat 4 rakaat dan disetiap rakaatnya membaca surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali, surat Al-Ikhlas sebanyak 5 kali, surat Al-Falaq sekali, surat An-Naas sekali. Setelah itu dilanjut dengan membaca do`a tolak bala’ yang dipimpin langsung oleh beliau.
Kemudian Ning Aliyah memberikan amalan berupa membaca wirid 7 ayat salaamun atau menulis 7 ayat ini disebuah kertas putih polos lalu dimasukkan kedalam wadah yang berisi air minum dan diminum atau dengan cara lain berupa menulis wirid 7 ayat tersebut pada sisi pinggir piring putih/wadah lain yang berisi air, kemudian meminumnya langsung. Hal ini diniatkan untuk tabarrukan dan meminta pada allah untuk dijauhkan dari segala macam bala’ dalam setahun ini. 7 ayat salamun tersebut yakni;
Menurut sebagian masyarakat mempercayai bahwa pada rebo wekasan tersebut dilarang memotong kuku, keluar rumah, memotong rambut, menyapu lantai karna hal tersebut dipercayai akan mendatangkan musibah atau bala serta membawa sial. Bagi seluruh individu di antisipasi untuk tetap menghindari tindakan-tindakan yang mungkin tidak menghormati leluhur namun tetap berpegang teguh pada anjuran syari`at.
Oleh :Ninda Dewi Astut