web analytics

Beberapa Amalan Untuk Memuji Kanjeng Nabi

Beberapa Amalan Untuk Memuji Kanjeng Nabi
0 0
Read Time:4 Minute, 25 Second

Apa yang paling istimewa di Bulan Rabiul Awal? Sebagai seorang muslim, saya sepakat, bahwa teristimewanya Rabiul Awal adalah hari kelahirannya Baginda Kita Nabi Muhammad Saw, sampai-sampai umat islam Indonesia lebih familiar menamainya sebagai Bulan Maulud ketimbang Bulan Rabiul Awal itu sendiri.

Sebagai umat yang selalu mengharapkan syafaatnya, hari kelahiran Kanjeng Nabi merupakan momen dimana kita menunjukan kecintaan seorang umat pada Nabinya, menghormati seseorang utusan mulia yang membawa risalah agama dan memuliakan baginda, sebab selalu mengajarkan kebaikan serta memberi rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil Alamin).

Alhamdulilah pada tahun ke 2022/ 1444 h ini, bulan maulud bertepatan pada tanggal Selasa 27 September 2022 berdasarkan Ikhbar dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) melalui kesaksian para perukyat yang  melihat hilal di 3 lokasi, yaitu: (1) Condrodipo, Gresik, Jawa Timur; (2) Pekalongan, Jawa Tengah; dan (3) JakartaUtara.

Nah, berhubungan ini bulan maulud, ada beberapa amalan penuh pahala yang bisa kita laksanakan, seperti pembacaan kitab-kitab yang berisikan sanjungan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, diantaranya

  • Maulid dhiba’ karangan Imam Ad-Dhibai, Dalam syair-syair Maulid Ad-Dhiba’I, terdapat banyak keutamaan dan faidah, selain syair yang indah dan menyejukkan hati, kita akan mendapatkan pahala sebab bersholawat, mendoakan para sahabat, keluarga, maupun para guru Nabi, bahkan seluruh umat islam, contoh sebagian syair dalam kitab Maulid Dhiba’

يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ الصَّحَـــــــابَةْ ۞ يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ السُّـــــــــلاَلَةْ

Wahai tuhanku, ridailah para sahabat Nabi, wahai tuhanku, ridailah para keturunan Nabi

يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ الْمَشَــــــــايِخْ ۞ يَارَبِّ فَارْحَـــــــمْ وَالِدِيْنَــــــــــــا

Wahai tuhanku, ridailah para guru, wahai tuhanku lalu sayangilah orang tua kita

يَارَبِّ وَارْحَمْـــــــــنَا جَمِيْـــــــــــعًا ۞ يَارَبِّ وَارْحَـــــــــــمْ كُلَّ مُسْــــلِمْ

Wahai tuhanku, sayangilah kita semua, wahai tuhanku, sayangilah setiap muslim

Dengan membaca sanjungan seperti itu, Insya Allah kita akan mendapatkan percikan barokah dan tsawab dari utusan Allah yang mulia ini.

  • Al-Barzanji Karya Syaikh Ja’far Al-Barzanji, kitab Al-Barzanji terdiri dari dua bagian utama, yaitu Natsar dan Nadhom Natsar, dalam kitab ini kita akan menemukan cerita kehidupan Baginda Nabi dan silsilah Keluarga Baginda Nabi Muhammad Saw. Syeikh Ja’far Al-Barzanji mengawali kalimat di kitabnya dengan untaian shalawat dan junjungan kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw,

اَلْجَنَّةُ وَنَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِمَنْ يُصَلِّي *** وَيُسَلِّمُ وَيُبَارِكُ عَلَيه

Artinya: “Surga dan kenikmatannya merupakan keberuntungan bagi siapa saja yang

bershalawat dan memohon keselamatan maupun keberkahan kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw.”

Dan disetiap akan berpindah bab, beliau menambahkan bacaan sebagai berikut

عَطِّرِ اللهم قَبْرَهُ الكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَدِيٍ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيمٍ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْه

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kewangian pada kuburnya kanjeng nabi yang mulia, melalui wewanginan sholawat dan salam.  Ya Allah, semoga sholawat, salam, dan keberkahan selalu tercurahkan kepadanya.”

 

Begitu menyentuh bukan, dengan membaca kitab Maulid Dhiba’ ini, semoga dapat menambah kekhusyua’an kita saat memberikan pujian-pujian kepada Baginda Nabi.

Selain membaca beberapa karya Ulama yang berisikan kisah, keutamaan maupun sanjungan kepada Nabi, memeriahkan maulud dengan budaya daerah sendiri juga tidak apa-apa, seperti Masyarakat Minang merayakannya dengan tradisi Bungo Lado, Sebar Udikan, tradisi masyarakat Madiun, ataupun tradisi kesultanan Yogyakarta, Grebek maulidan.

Bisa juga memeriahkan dengan mengadakan pelombaan qiro’at, adzan, pengajian maupun ceramah, serta peringatan-peringatan maulid yang menjadi kekhasan daerah itu sendiri, itu semua merupakan hal-hal yang diperbolehkan. Sayid Muhammad bin Al-Alawi Al- Maliki dalam karyanya Haulul Ihtifal Bidzikri Al-Maulid An-Nabawi As-Syarif mengatakan;

ا أن الاحتفال بالمولد إحياء لذكرى المصطفى صلّى الله عليه وسلّم وذلك مشروع عندنا في الإسلام ، فأنت ترى أن أكثر أعمال الحج إنما هي إحياء لذكريات مشهودة ومواقف محمودة فالسعي بين الصفا والمروة ورمي الجمار والذبح بمنى كلها حوادث ماضية سابقة ، يحيي المسلمون ذكراها بتجديد صُوَرِها في الواقع والدليل على ذلك قوله تعالى : ( وأذِّن في الناس بالحج ) وقوله تعالى حكاية عن إبراهيم وإسماعيل عليهما السلام ( وأرنا مناسكنا )

Artinya: “Sesungguhnya perayaan maulid Nabi adalah pelestarian terhadap peringatan Nabi besar Muhammad SAW yang disyari’atkan dalam islam, telah banyak kita lihat bahwa sesungguhnya kebanyakan amalan Haji itu merupakan pelestarian peringatan-peringatan dan tempat perkumpulan yang terpuji, pelaksanaan sa’i (lari-lari kecil) antara bukit shofa dan bukit marwa, melontar jumrah dan menyembelih hewan kurban di Mina, itu semua adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang di lestarikan kembali (diperingati) oleh orang islam dengan memperbaharui bentuk pelaksanaannya, sedangkan dalilnya adalah firman Allah SWT: “وأذن فى الناس بالحج” dan firman Allah SWT yang menceritakan tentang Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail As: ” وأرنا مناسكنا”

Semoga dengan datangnya bulan Maulud ini, semakin menambah rasa cinta kepada Baginda Kanjeng Nabi, cinta dengan cara selalu bersholawat kepadanya, cinta melalui mengamalkan kesunahan-kesunahannya, dan cinta karena kita adalah umatnya, bukan hanya di bulan maulid, harapannya perilaku-perilaku seperti itu akan selalu menjadi keistiqomahan di setiap bulan yang akan datang.

Wallahu A’lam.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like