Jadilah Dirimu Sendiri
Manusia adalah mahluk sosial, yang berarti manusia hidup saling membutuhkan satu sama lain, tidak bisa melakukan semuanya sendiri, pasti ada peranan orang lain dalam hidup kita, entah berperan baik atau malah sebaliknya.
Dalam hidup bersosial peranan orang lain memang sangat berpengaruh, adakalanya yang mendukung atas apa yang kita lakukan, namun ada juga yang tidak suka dengan apa yang kita lakukan lalu bagaimanakah cara kita menyikapi hal ini? Kita ambil Ibroh dari cerita Luqman Al- Hakim sehingga beliau bisa diberi gelar Al-Hakim karena kebijaksanaan beliau.
Suatu ketika Luqman Al- Hakim melakukan perjalanan bersama putranya dengan menunggangi keledai yang sudah tua, ketika melewati pasar di suatu desa, ada salah satu pedagang yang berbicara kepada salah satu pembeli, pedagang itu berkata: “lihatlah mereka, apakah mereka tidak kasihan kepada keledai yang sudah tua itu, mereka tetap menungganginya!”.
Mendengar hal itu, beliau pun turun dari keledai, hanya tinggal putra beliau yang menunggangi. Kemudian disaat beliau memasuki desa yang lain ada lagi orang yang mengatakan: “Lihatlah anak itu apakah dia tidak tau adab kepada orang tua, dia menunggang sedangkan ayahnya berjalan kaki”.
Mengetahui hal itu beliau pun mengutus putranya untuk turun agar beliau saja yang menunggangi keledai. Sehingga beliau pun sampai di desa setelahnya, dan ada lagi orang yang membicarakan beliau, dia berkata: “Ayah tidak tau kasihan! Apakah dia tidak mengasihani anaknnya, lihatlah anaknya berjalan kaki sedangkan ayahnya menunggangi keledai”.
Lukman Al-hakim pun turun dan menuntun keledainya, tetapi masih ada saja orang yang mengatakan beliau, orang itu berkata: “Wahai saudara, alangkah ruginya engkau, punya keledai tapi hanya dibiarkan tidak ditunggangi”. Lukman Al-Hakim hanya diam tidak menanggapi perkataan orang mengatakan itu.
Beliau pun langsung memberi petuah kepada putranya, beliau berkata: “Wahai anakku apakah engkau mendengarkan apa yang mereka semua katakan, kita tidak bisa membuat manusia agar berkata benar atas apa yang kita lakukan wahai anakku, lakukan saja apa yang menurut kita dan agama itu benar ”.
Cerita di atas mengajarkan kepada kita bahwa ridhonya manusia itu tidak ada habisnya, kita tidak bisa menuntut orang lain untuk membenarkan tentang apa yang telah kita lakukan, akan tetapi kita harus tetap berbuat baik walaupun orang lain tidak menyukai apa yang kamu lakukan. Seperti maqolah yang pernah disampaikan oleh KH. Mahrus Aly, beliau berkata:
رضا الناس غاية لا تدرك,فاستغال المرء باصلاح النفس أولى
Artinya: Ridho (kepuasan) manusia merupakan tujuan yang tidak akan bisa digapai, maka sibukkanlah dirimu dengan perkara yang baik itu lebih utama”.
Oleh sebab itu kita harus mempunyai prinsip yang kuat, tidak perlu mendengarkan perkataan orang lain yang tidak bermanfaat bagi kita, lakukan saja yang menurutmu itu adalah kebaikan, dan jadilah dirimu sendiri!
Maturnuwun mugi manfaat.