Pondok Pesantren, lembaga pendidikan tertua di Indonesia ini tetap menjadi idola orangtua untuk menggembleng anaknya. Apalagi sekarang sudah memasuki tahun ajaran baru, pamflet, poster hingga video-video unik nan menggelitik penerimaan santri baru mulai bertebaran.
Pertanyaannya, kapan waktu ideal untuk memondokkan anaknya?
Sejatinya tidak ada takaran usia pasti untuk mulai mondok, ada yang sejak SD, bahkan ketika sudah berumah tangga pun masih menyempatkan mondok.
Teringat kala 2021 saya dan teman-teman sowan di ndalem Gus Idror, putra Bungsu KH Maimoen Zubair, ketika kami bertanya kapan waktu ideal untuk mondokin buah hati? beliau menjawab dengan bijak,
“Etikanya kita belajar kepada para masyayikh-masyayikh di sekitar kita, baru ketika sudah mengambil ilmu dari masyayikh-masyayikh terdekat, kita melangkah mencari ilmu ke masyayikh- masyayikh yang lain. Tapi sekali lagi itu sebuah teori dan prakteknya macam-macam.”
Beliau melanjutkan,
“Saya ambilkan contoh, terkadang di suatu daerah tidak terdapat guru atau masyayikh di sekitarnya, lingkungan tersebut bukan lingkungan pesantren, makanya mau tidak mau ketika kita ingin mencari ilmu ya ke pesantren langsung. Maka sekali lagi kalau kita ingin mengikuti teori sebaiknya kita belajar kepada guru-guru atau masyayikh di sekitar kita dulu baru setelah itu kita keluar untuk mencari ilmu ke masyayikh yang lain.” Tutur beliau yang sekarang mendiami ndalem Mbah Moen itu.
Kesimpulannya, mencari ilmu itu wajib sejak buaian hingga liang lahat, dan musti dengan guru yang sanadnya jelas. Namun kalau mau mondok, catatannya:
1. Apabila lingkungan sekitar banyak masyayikh atau kiai yang bersanad jelas, belajar disitu dulu hingga khatam.
2. Apabila lingkungan sekitar belum ada masyayikh atau kiai, maka lebih cepat untuk mondok lebih baik, tergantung kesiapan buah hati dan orangtua.
Jawaban Gus Idror ini sangat bijak, karena tidak fanatik dalam satu sisi, otomatis juga bisa meramaikan syiar agama di desa-desa. Dan cenderung tidak tergesa-gesa untuk mondok.
Kalau versi penulis:
– ideal adalah lulus SMP, karena diusia itu sudah hampir baligh dan juga sudah cukup mengenali lingkungan sosial rumah, secara mental sudah siap untuk pindah lingkungan sosial pesantren yang cenderung homogen.
-Apabila lingkungan di situ masih sedikit yang mendalami ilmu agama, maka baiknya segera mondok.
-Apabila lingkungan sekitar sudah banyak yang mendalami ilmu agama dan ilmu dunia semacam kedokteran, fisika, kimia ataupun matematika masih sedikit, baiknya sekolahlan formal saja karena untuk menunaikan fardlu kifayah atau kalau nggak sekolah formal sambil mondok.
Sekian.
Wallahu a’lam.