web analytics

Kasih Sayang Itu Tidak Harus di Bulan Februari!

Kasih Sayang Itu Tidak Harus di Bulan Februari!
0 0
Read Time:2 Minute, 4 Second

Bulan Februari menurut sebagian orang adalah bulan penuh cinta dan kasih sayang, apakah hal ini dapat dibenarkan? Kisah Nabi Yusuf dan istrinya, Zulaikha, punya makna yang lebih mendalam mengenai kasih sayang dan cinta, 

Ketika dulu aku begitu mencintai Yusuf, Allah menjauhkannya dariku. Tapi ketika aku mengenal Allah dan akhirnya aku bisa jatuh cinta pada-Nya, justru Allah mendekatkan Yusuf padaku.” (Bada’i az-zuhur karangan Muhamad Bin Ilyas)

Berarti, buat kalian yang lagi dimabuk cinta jangan sampai anggap Bulan Februari ini malah jadi ladang maksiat. Sebab kekasih sebenarnya itu datang ketika terjadinya ikatan pernikahan. Di setiap waktu pun, Islam selalu identik dengan kasih sayang, tak hanya di bulan tertentu saja!

Sebut saja Bulan Sya’ban, terdapat terdapat kasih sayang Allah berupa keutamaan malam nishfu sya’ban, Imam Ghozali mengatakan, pada malam ke 13 sepertiga syafa’at diberikan Allah untuk hambanya, berlanjut malam ke 14, tidak tanggung-tanggung, syafa’at diberikan secara penuh. Kemudian, malam ke 15 catatan perbuatan manusia akan dinaikkan ke hadapan Allah Swt, maka dari itu jangan sia-siakan bentuk cinta Allah kepada kita sebagai makhluknya. 

Apalagi Bulan Ramadhan, banyak sekali wujud kasih sayang Allah agar dinikmati hamba-hambanya, di antaranya:

-Harumnya minyak kasturi pada mulut ketika berpuasa, kelak di sisi Allah Swt.

-Permohonan ampun dari malaikat  bagi yang berpuasa hingga berbuka

-Dibelenggunya setan hingga mereka tiada kebebasan menggoda yang tengah berpuasa

-Setiap hari surga dipercantik bagi orang yang berpuasa. 

-Allah Swt mengampuni mereka di Akhir Bulan Ramadhan. 

(Disarikan dari Kitab Tanbihul Ghafilin)

Sama dengan Ramadhan dan Sya’ban, Bulan-bulan hijriyah lain pun memiliki keistimewaan dan keutamaan yang diberikan Allah kepada makhluk yang dicintainya.

Sebab, sejatinya Agama Islam menanamkan cinta dan kasih sayang kepada semua makhluk tanpa mencela dan menyakiti, 

ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ

 “Kemudian,  juga termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan agar bersabar serta saling berpesan untuk berkasih sayang.” (QS. Al-Balad/90 ayat 17)

لرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ

 “Orang yang menebar kasih sayang, akan disayangi oleh yang Maha Penyayang, sayangilah penduduk bumi maka penduduk langit akan menyayangimu”. (HR. Abu Dawud)

Bukan hanya Februari, kasih sayang dalam Islam adalah sepanjang waktu. 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like