Ketentuan Shalat Berjama’ah
Umat Islam diwajibkan oleh Allah Swt untuk menunaikan shalat, sebagaimana dalam sebuah keterangan Ayat Al-Qur’an, Allah berfirman:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
“Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS Al Baqarah:43).
Dengan begitu, setiap harinya umat islam melakukan salah satu ibadah yang termasuk rukun islam ini sebanyak 5 kali, Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’. Ibadah sholat boleh dilakukan sendirian maupun berjamaah. Tetapi lebih diutamakan untuk berjamaah, sebab pahalanya lebih banyak dibanding sendirian.
Dalam sebuah keterangan Kitab Fathul Qarib disebutkan, “Hukum berjamaah bagi laki-laki dalam salat fardu adalah sunnah mu’akkad, kecuali Shalat Jum’ah, ini menurut pendapat mushonif (pengarang kitab) dan Imam ar-Rafi’i. Sedangkan menurut Imam an-Nawawi hukumnya adalah fardu kifayah.”
الرِّجَالِ فِي الْفَرَائِضِ غَيْرِ الجمعة سُنَّةً مُؤَكَّدَةً عِنْدَ الْمُصْيَفِ وَالرَّافِعِيّ وَالْأَصْحُ عِنْدَ النَّوَوِيَ أَنَّهَا فَرْضُ كِفَايَةٍ
Untuk lebih ringkasnya, dibawah ini terdapat tabel Jamaah Laki-Laki, Perempuan, Dan Khunsa Musykil:
SAH | TIDAK SAH | ||
Imam | Makmum | Imam | Makmum |
Laki-laki | Laki-laki | Perempuan | Laki-laki |
Laki-laki | Perempuan | Khunsya musykil | Laki-laki |
Laki-laki | Khunsa musykil | Perempuan | Khunsa musykil |
Khunsa musykil | Perempuan | Khunsa musykil | Khunsa musykil |
Perempuan | Perempuan |
Khunsa Musykil: Seseorang yang memiliki alat kelamin ganda berbeda jenis serta sama-sama berfungsi normal.
توشيح على ابن قاسم ( ص : (١٤٦) دار الكتب الإسلامية – (و) الثاني أن لا يكون الإمام أنقص من المأموم بصفة ذاتية فـ لا تصح قدوة رجل بامرأة ولا يخنثى مشكل ولا تصح قدوة (مشكل بامرأة ولا بمشكل لاحتمال أن يكون الخنثى الإمام أنثى والخنثى المأموم ذكرا فهذه أربع باطلة وبصح اقتداء أنثى بأنثى ويخنثى كما يصح اقتداء أنثى بذكر وخنثى بذكر وذكر بذكر وهذه خمس صحيحة.
Terlepas itu, ketika melaksanakan Shalat secara berjamaah, perlu diperhatikan syarat-syaratnya.
Kesimpulan Posisi Imam Dan Makmum Beserta Syaratnya
- Posisi makmum tidak mendahului posisi imam dengan memandang tumitnya makmum tidak lebih maju dari tumitnya imam.
- Makmum mengetahui gerakan salat imam dengan salah satu dar empat hal:
- Melihat imam secara langsung.
- Melihat barisan salat di belakangnya imam.
- Mendengar suara imam bagi makmum yang berada di dalam masjid bersama imam.
- Mendengar suara seseorang yang menyampaikan suara imam pada para jamaah.
- Makmum niat menjadi makmum, jamaah, atau mengikuti imam.
- Gerakan salat makmum dan salat imam sama.
5 Makmum tetap mengikuti imam dalam gerakan sunah seperti sujud sahwi dan sujud tilawah.
- Makmum mengikuti gerakan imam, tidak boleh tertinggal lebih dari dua rukun.
Selain itu masih terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sesuai posisi imam dan makmum sebagaimana berikut:
-Posisi imam dan makmum di dalam masjid. Maka ditambah satu syarat berupa antara makmum dan imam tidak terdapat penghalang, yang menutup total atau permanen, akses makmum menuju imam meskipun menghalangi penglihatan. Sehingga, makmum bisa untuk menuju imam meskipun dengan cara membelakangi kiblat dan meskipun tidak melihat imam.
-Posisi imam dan makmum di luar masjid, posisi makmum di dalam masjid dan imam di luar masjid atau sebaliknya. Maka ditambah tiga syarat:
1) Tidak terdapat penghalang antara makmum dan imam yang sampai menghalangi akses makmum kepada imam atau menghalangi penglihatan.
2) Makmum bisa menuju imam tanpa membelakangi kiblat.
3) Jarak antara imam dan makmum tidak lebih dari 300 dzira’, yakni + 150 meter.
الإقناع في حل ألفاظ أبي شجاع (ج 1 / ص : (١٥٧) الحرمين – وثالث الشروط اجتماع الإمام والمأموم بمكان كما عهد عليه الجماعات في العصر الحالية ولاجتماعهما أربعة أحوال لأنهما إما أن يكونا يسجد أو بغيره من قضاء أو بناء أو يكون أحدهما بمسجد والآخر خارجه (و) إذا كانا بمسجد فـ (أي موضع صلى) المأموم (في المسجد) ومنه رحبته (بصلاة الإمام فيه أي المسجد (وهو عالم بصلاته) أي الإمام ليتمكن من متابعته برؤيته أو بعض صف أو نحو ذلك كسماع صوته أو صوت مبلغ (أجزاء) أي كفاه ذلك في صحة الاقتداء به وإن بعدت مسافته وحالت أبنية نافذة إليه كبئر أو سطح سواء أغلقت أبوابها أم لا وسواء أكان أحدهما أعلى من الآخر أم لا كأن وقف أحدهما على سطحه أو منارته والآخر في سرداب أو بئر فيه لأنه كله مبني للصلاة فالمجتمعون فيه مجتمعون لإقامة الجماعة مؤدون لشعارها فإن لم