Ketika KH. Mahrus Ali Mendirikan Perguruan Tinggi Pertama di Kediri
Dalam dunia kepesantrenan Indonesia sering kali kita mendengar nama KH. Mahrus Ali, kiprahnya pada masa kemerdekaan memberikan andil yang besar terhadap perjuangan melawan penjajah maupun pemberontak di daerah Jawa Timur, khususnya di daerah Kerasidenan Kediri, selain itu, KH. Mahrus Ali juga turut memberi sumbangsih perihal kemajuan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan, hal itu dibuktikan ketika beliau menggagas berdirinya Universitas Islam Tri Bakti.
Perihal beridirinya Universitas Tri Bakti, dimulai sejak 30 April 1965, pada saat Itu UIT hanya dikhususkan sebagai jenjang lanjutan bagi santri yang telah tamat Aliyah Madrasah Hidayatul Mubtadi’in. ketetapan itu akhirnya diubah, mengingat perlunya mendirikan Lembaga Pendidikan Islam tingkat tinggi di Kota Kediri, keputusan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya alumni pesantren yang tersebar di Kediri, tetapi mereka tidak memiliki Lembaga Pendidikan lanjutan yang ideal.
Disarikan dari Buku Pesantren Lirboyo, Sejarah, Peristiwa, Fenomena dan Legenda, UIT secara resmi dibuka pada tanggal 09 Rajab 1386/ 25 Oktober 1966 oleh Menteri Agama RI saat itu, Prof. Saefuddin Zuhri, hadir juga KH. Wahab Hasbullah (Rais Amm PBNU), Moh. Wiyono (Gubernur Jawa Timur) dan beberapa tokoh besar lainnya. Jika dihitung dari tanggal beridirniya, maka UIT merupakan perguruan tinggi pertama di Kediri, bandingkan saja dengan beberapa universitas terkenal di daerah Kediri, seperti Universitas Kadiri berdiri pada tanggal 1 Oktober 1980, IAIN Kediri (21 Maret 1997) dan Institut Ilmu Kesehatan Bakti Wiyata yang berdiri pada tahun 1985.
Nama Tri Bakti sendiri merupakan pemberian dari KH. Mahrus Ali, filosofi nama ini diambil dari Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 59,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ
Artinya: “Berbakti kepada Allah, Rasulullah dan negara/ pemimpin di antara kamu.”
Untuk memperkuat eksistensinya, maka pada tahun 1967, atas kehendak “KH. Mahrus Aly”, Universitas Islam Tribakti (UIT) kemudian membentuk Badan Wakaf Tribakti, tepatnya pada tanggal 4 Juli 1967 dengan dua tujuan pokok:
- Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Islam Indonesia
- Memperkuat kelembagaan Universitas Islam Tribakti (UIT) dan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Selanjutnya; dengan pertimbangan agar dapat lebih mengembangkan peranannya,
Pada tanggal 29 Maret 1988, Badan Wakaf Tribakti berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Islam Tribakti (YPIT) Kediri dengan tujuan utama menyelenggarakan Pendidikan dan mendirikan usaha-usaha lain untuk kepentingan Yayasan. Dalam perkembangan nya, UIT mengalami perubahan nama menjadi Institut Agama Islam Tri Bakti (IAIT) berdasarkan surat Kopertais wil. IV Surabaya Nomor 123/ kop. hal ini dikarenakan keputusan Menteri Agama RI Nomor 42 tahun 1988 tentang Lembaga Perguruan Tinggi Agama Swasta dan Surat Binbaga Islam di Jakarta perihal perubahan nama PTAIS dengan PTAIN.
Pada Tahun 2022 sekarang, IAIT memiliki program sarjana dan pasca sarjana, dengan 3 fakultas, serta 11 prodi, jumlah itu akan terus bertambah, mengingat IAIT merupakan jawaban pesantren untuk menyikapi tantangan dan kebutuhan zaman yang semakin kompleks, sesuai dengan visinya yaitu “ ”Menjadikan IAIT Kediri Sebagai unggulan dalam bidang kajian keislaman,keindonesiaan, kepesantrenan, dan ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah.”