“Alhamdulilah sore ini kita dapat melakukan pertemuan untuk haul KH. Abdul Karim, memperingati jasa-jasanya orang alim, mengikuti mana yang bisa kita ikuti, kita mendengarkan sejarah orang alim itu bertujuan untuk mencocokan dengan diri kita, bagaimana saya sudah bisa seperti itu atau belum?” Ucap Yai Anwar.
Beliau juga menceritakan perihal KH. Abdul Karim yang selalu konsisten dan Istiqomah dalam babakan ngaji serta hal-hal yang berkaitan dengan ibadah maupun keilmuan,
“Mbah kiai Abdul Karim itu sangat qonaah, mboten nate nyambut gawe, penggaweane pun ngaji tok, seng pados maesan Mbah nyai, Mbah kiai Abdul Karim itu kalau ada nasi didahar kalau tidak nggeh mboten, yang dipentingkan itu ta’lim ngopeni santri, mulai dari ba’da shubuh sampai jam 12 malam ngaji, jama’ah ten masjid, begitu terus,” Imbuh Yai Anwar.