Khazanah 23 ; Raden Maulana Makhdum Ibrahim Sunan Bonang
Sunan bonang merupakan putra keempat dari sunan ampel. Ibunya bernama Nyai Ageng Manila atau yang biasa dikenal dengan nama Dewi Condrowati. Sunan ampel adalah pendiri Pesantren Ampeldent, sehingga pendidikan islam yang diperoleh Sunan Bonang berasal dari ayahnya sendiri.
Sunan Bonang mulai menyebarkan agama islam pada abad ke-14 masehi dengan cara yang unik, yaitu melalui seni musik dan seni sastra. Seni musik yang digunakan oleh beliau salah satunya adalah penggunaan gamelan dan melalui lagu ciptaanya yang biasa dikenal dengan syi’ir tombo ati. Syi’ir tombo ati ini berisikan tentang hukum serta kewajiban yang perlu dilaksanakan oleh umat muslim. Suluk Wujil adalah karya spiritual yang berisi tasawuf sebagai bentuk pengajaran kepada umat islam melalui seni sastra.
Kalau biasanya kita menuju maqom itu naik ojek atau len kali ini saya akan menaiki becak. Becak yang berada di Sunan Bonang ini khas ya guys karena becak akan melaju dengan kekuatan penuh.
Turun dari becak, saya langsung disuguhkan dengan bangunan belakang masjid agung tuban. Letaknya yang strategis membuat maqom Sunan Bonang tidak pernah sepi. Apalagi jarak antara maqom dengan alun-alun Tuban hanya sekitar 6 KM membuat peziaroh bisa spill jalan-jalan di alun-alun Tuban.
Maqom Sunan Bonang berada di tengah maqom-maqom yang lainnya, bangunanya unik karena saya harus menunduk untuk sampai bagian depan maqom. Pembacaan tahlil tetap terlihat khidmat walaupun dilaksanakan dengan keadaan menahan kantuk yang luar biasa. Disini, saya dan rekan saya sempat melakukan review peserta ziaroh wali lima, walaupun harus diburu-buru oleh waktu.
Pulang dari maqom, saya harus menaiki becak yang super wusss dengan tarif yang berbeda dengan harga berangkatnya, saya harus menambah beberapa lembar uang seribuan untuk bisa sampai di tempat parkiran.
Oh iya, yang perlu diingat! Kita harus berhati-hati ketika berangkat karena ada beberapa tukang paparazi dan penjual parfum. Kalo ketemu sama mereka cuekin aja ya, nggak usah digubris karena mending kita melanjutkan perjalanan menuju Jawa Tengah. Mau tahu nggak gimana serunya rombongan khazanah 2023 di Jawa Tengah? Yuk simak, di rihlah ziroh setelah ini.
Wallahu’alam