Khazanah23 Series; Makam Sunan Giri
Gresik, Pers Mahrusy.
(31/01) setelah dari Ampel, rombongan bertolak ke Makam Maulana Ainul Yaqin Sunan Giri. Perjalanan cukup lancar, saat estimasi perjalanan yang dibutuhkan adalah 1 jam 30 menit. Selama perjalanan rombongan melewati beberapa pabrik industri yang berada di sekitar jalan. Jalannya yang memang berada di dataran tinggi membuat kendaraan yang ditumpangi mengalami naik turun. Para peserta diberi pilihan untuk naik ojek atau naik dokat. Untuk dokar diperuntukkan untuk 5 orang. Peserta dilarang jalan kaki.
Peserta putra berjalan lebih dahulu, baru disusul peserta putri. Sesampainya di sana, rombongan langsung disambut dengan ratusan anak tangga. Setelah saya hitung saat turun, ternyata ada 128 anak tangga. Kalau salah mohon dikoreksi. Area kompleks pemakaman Sunan Giri dikelilingi oleh makam lainnya. Dari yang besar sampai yang kecil. Makam beliau berbentuk kotak kayu dan beratap seperti rumah. Begitu pula dengan 4 makam besar lainnya. Setelah saya tanya pada Pak Toha selalu juru kunci, makam-makam itu adalah makam istri sekaligus Putri Sunan Ampel. Memang, Sunan Giri adalah menantu dari Sunan Ampel. Dan sisanya adalah makam murid-murid dari Sunan Giri.
Tahlil sekaligus do’a dipimpin oleh Gus Reza. Meski ada peringatan bahwa peziarah tidak boleh menggunakan pengeras suara, tapi rombongan khazanah Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah tetap diperbolehkan untuk menggunakan pengeras suara. alasannya, karena menimbang banyaknya jumlah peserta yang harus tetap dikoordinir. Pengeras suara itu malah menambah semangat para peserta. Lantang suara gema tahlil membelah sejuk udara pagi di atas ketinggian bukit Makam Sunan Giri.
Setelah selesai, rombongan langsung turun secara bergantian. Peserta putri terlebih dahulu, baru disusul peserta putra. Selain itu, karena peziarah yang lain juga sangat dah menunggu. Jadi, tidak perlu lama-lama. Langsung turun.
Jika diperhatikan, tangga menuju Makam Sunan Giri banyak hal yang menarik. Selain tanda arah kiri untuk menunjukkan Museum Sunan Giri dan arah kanan untuk Pasar Sunan Giri, di sana tertera papan besi yang berisi tentang 4 amanat Sunan Giri. Salah satu dari 4 isi amanat itu ialah, “Gusti iku dumunung ana atining manungsa kang becik, mula iku diarani Gusti iku bagusing ati.” Kurang lebih arti Indonesianya, “Tuhan itu berada dalam hati manusia yang suci, karenanya tuhan disebut pula sebagai bagusnya ati.”
Setelah itu, para peserta kembali ke bus masing-masing. Kendaraannya tetap sama. Naik ojek atau dokar. Dan di sana dibagikan makan pagi.
Untuk tujuan selanjutnya ialah Maulana Malik Ibrahim Sunan Gresik.