Khazanah23 Series; Makam Syekh Jumadil Kubro
0
0
Mojokerto, Pers Mahrusy.
(30/01) Perjalanan berlanjut ke Makam Syekh Jumadil Kubro, Trowulan, Mojokerto. Perjalanan tidak membutuhkan waktu lama. Hanya 1 jam dari Makam Syekh Sulaiman Mojo Agung. Parkiran bus yang terpisah dari makam, mengharuskan peserta putra untuk jalan kaki agar sampai ke makam dan sedangkan peserta putri naik ojek. panitia memandang cuaca dan fisik para peserta.
Di sana, Tahlil dipimpin oleh Gus Melvin dan do’anya oleh Gus Nabil. Makam Syekh Jumadil Kubro berada di antara komplek pepohonan beringin yang meninggi. Arsitekturnya pepaduan ukiran kayu dan bata merah. Makamnya yang indoor tertutup menciptakan suara gema dari teriak semangat tahlil para peserta. Semakin bergema tahlil itu, semakin terbakar semangat mereka. Setelah tahlil dan pembacaan do’a, dari pengurus makam, maqbaroh Syekh Jumadil Kubro itu dibuka pintu kotak kayunya. Peristiwa jarang-jarang seperti ini tentu dimanfaatkan santri yang penasaran. Di dalam sana, Dzuriyah kembali memanjatkan do’a yang diamini seluruh peserta.
Agenda di sana juga untuk melaksanakan sholat jama taqdim qoshor Dzuhur dan ashar. Para peserta mengantri wudhu di tempat yang sudah di sediakan, lalu sholat di masjid. Tentu dipisah.
Karena di area makam tidak di sediakan tempat sendal yang memadai ditambah jumlah peserta yang membeludak, mengakibatkan kekhawatiran tentang sendal-sendal berharganya. Mereka meletakan sendal sesuai insting mereka. Di tempat yang sekiranya aman. Tidak hilang.
Untuk kembali ke bus, peserta tetap sama seperti awal pemberangkatan. Peserta putra jalan kaki dan peserta putri naik ojek. Masalah capek tidak capek, karena bareng, jadi tidak terasa.
Setelah dari ini, rombongan meluncur ke Madura. Ke Makam Syaikhona Kholil.
