Khazanah23 Series; Makam Syekh Muhammad Utsman Al-Ishaqi
Surabaya, Pers Mahrusy.
(30/01) Destinisasi tujuan selanjutnya adalah Makam Syekh Muhammad Utsman Al-Ishaqi, Jati Purwo, Surabaya. Makam beliau berada di kompleks Pondok Pesantren Darul Ubudiyah Raudlatul Muta’allimin. Alasan makam beliau termasuk ke dalam tujuan khazanah karena beliau adalah mertua dari KH Imam Yahya Mahrus, Pendiri Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah.
Para peserta berhenti di parkiran bus Sunan Ampel. Karena bus diparkirkan di sana dan peserta harus menaiki angkot untuk bisa sampai di Makam Syekh Muhammad Utsman Al-Ishaqi. Untuk sistemnya, peserta putri naik angkot terlebih dahulu, lalu disusul peserta putra. Tahlil dipimpin oleh Gus Melvin dan do’a dipimpin oleh Gus Izzul. Tengah malam tidak menutup kemungkinan akan ngantuk. Ditambah tahlil di Makam Syekh Muhammad Utsman Al-Ishaqi ini berbeda dengan makam-makam sebelumnya. Tahlilnya ditambahi surat Yasin.
Lampu-lampu yang bergelantungan menerangi aula, membuat terang segala kengantuk peserta. Mereka tetap berupaya mengikuti ziaroh dengan tertib dan tenang. Di luar, Pondok Pesantren Darul Ubudiyah Raudlatul Muta’allimin juga diguyur rintik gerimis. Tetapi, para peserta tidak sedikitpun pesimis. Putra tepat di tengah aula dan peserta putri di samping aula. pondok itu kala malam begitu tentram. Suasana salafy sangat ditunjukan dari peci-peci putih mereka yang masih terjaga. Di sana pun sebelum ziaroh dan memasuki area kompleks Pondok Pesantren, para peserta dihimbau untuk tidak merokok. Karena memang tidak boleh di sana.
Di jam 1 malam, ziaroh telah usai dilaksanakan. Untuk pulang, sama seperti awal. Naik angkot. Bedanya kali ini peserta putra terlebih dahulu, baru peserta putri. Mengantri tidak dapat dihindari. Kan, santri.
Angkot kembali ke parkiran bus di Makam Sunan Ampel dan disambung ziaroh di sana. Khazanah memang sangat menekankan pengoptimalan waktu.