web analytics
AD PLACEMENT

Khazanah23 Series; Makam Sunan Kudus

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:2 Minute, 9 Second

Kudus, Pers Mahrusy.

(01/02) Sedari Makam Sunan Muria, rombongan bertolak ke Makam Syekh Jakfar Shodiq. Perjalanan menghabiskan waktu 1 jam untuk sampai di sana. Bus seperti biasanya di parkiran di tempat yang sudah disediakan. Dan para peserta diberangkatkan dengan angkutan. Peserta putra naik ojek dan peserta putri naik elf. Tentu harus bergantian. Putri terlebih dahulu baru putra.

Sistem angkutan di Kudus ini terbilang cukup rapih. Banyaknya jenis angkutan seperti ojek, becak, elf, dan dokar mudah ditemukan di sini. Tapi, untuk mengangkut para peziarah, panitia makam telah mengatur sedemikian rupa. Seperti jadwal menarik penumpang dan lainnya. Jadi, semua bisa merasakan rezekinya masing-masing. Untuk kali ini, jam 11, jadwalnya ojek dan elf.

Peserta diturunkan di alun-alun pohon beringin dan masih harus sedikit berjalan menuju Makam Sunan Kudus. Langkah para peserta, seperti pada umumnya makam atau wisata religi yang lainnya, sepanjang jalan banyaknya toko oleh-oleh atau hanya sekedar warung nasi. Batik dan Jenang Mubarok adalah oleh-oleh khasnya. Inget, Mubarok. Bukan muntarok, muntarok, muntarok, atau apalah. Harga memengaruhi rasa.

AD PLACEMENT

Langkah peserta tersambut menara bata merah setinggi 18 meter tersebut. Ya, itu adalah Menara Kudus yang terkenal itu. Di sampingnya ada Masjid Agung Al-Aqsa berkubah silver yang tidak kalah gagah. Para peserta berwudhu, lalu memasuki area maqbaroh. Peserta putri terlebih dahulu.

Area kompleks Makam Sunan Kudus masih terasa bercorak kerajaan. Terbukti dengan masih dominannya batu bata merah dan kayu di setiap sisi. Di sana pun banyak pintu masuk. Seperti labirin. Dan di setiap kotak ruang pintu, adanya makam para pangeran, pejuang, ulama, dan ahli waris keluarga. Seperti adanya Makam Pangeran Ponjowati, Panglima Tertinggi Angkatan Perang. Selain itu ditemukan juga Makam K.H.R Asnawi, Pangeran Pademaran, juga para ahli waris yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Makam beliau besar berselambu kain putih bersih. Gus Melvin memimpin tahlil dengan doanya yang dipimpin Gus Reza. Selain rombongan ziaroh Al-Mahrusiyah, banyak juga peziarah lain dari sekolah, masyarakat umum, juga para santri yang telaten menghafalkan Al-Qur’an penuh fasih. Berisik gema tahlil, tidak menggoyahkan semangat para huffadz itu.

Setelah selesai, para peserta juga melanjutkan untuk sholat jama taqdim qoshor dzuhur dan ashar di Masjid Agung Al-Aqsa berkubah silver itu. Lalu, para kakak Tamatan Madrasah Diniyah Putra melakukan foto bersama berlatar Menara Kudus. Para Mustahiq pun tidak lupa tertinggal.

AD PLACEMENT

Meninggalkan Makam Sunan Kudus, para peserta dibagi kembali untuk ke busnya masing-masing. Peserta putri naik ojek dan sedangkan peserta putra jalan kaki. Kekuatan fisik bisa jadi alasan. Tapi, di buku panduan memang seperti itu terteranya.

Di jam 13.30, rombongan bergerak menuju Demak, ke Makam Raden Syahid Sunan Kalijaga.

 

About Post Author

Aqna Mumtaz Ilmi Ahbati

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT
AD PLACEMENT

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Muwadda’ah di Makam Masyayikh Gedongan; Berikut Pesan Dzurriyyah kepada Peserta Khazanah

Muwadda’ah di Makam Masyayikh Gedongan; Berikut Pesan Dzurriyyah kepada Peserta Khazanah

Syarif Hidayatullah; Metode Kultural-Struktural dalam Berdakwah

Syarif Hidayatullah; Metode Kultural-Struktural dalam Berdakwah

Delapan Prinsip Kepemimpinan Raden Fattah

Delapan Prinsip Kepemimpinan Raden Fattah

Raden Syahid; Tingkatkan Kualitas Moral Masyarakat Lokal Melalui Tembang

Raden Syahid; Tingkatkan Kualitas Moral Masyarakat Lokal Melalui Tembang

Raden Ja’far Shodiq; Dibalik Larangan Memakan Daging Sapi

Raden Ja’far Shodiq; Dibalik Larangan Memakan Daging Sapi

Raden Umar Said dan Ragam Peninggalannya

Raden Umar Said dan Ragam Peninggalannya

AD PLACEMENT