Kilatan Ngaji Kitab Fathul Jawad Mengenai Hukum Air Liur
Kitab Fathul Jawad merupakan uraian (syarah) dari sebuah kitab fiqih yang disusun dalam bentuk nadzam karya al-Imam Syihabuddin Abu al-Abbas Ahmad bin ‘Imad bin Yusuf al-Aqfahsi. Dalam kitab Fathul Jawad beliau memberikan penjelasan mengenai beberapa najis yang di ma’fu salah satunya adalah air liur. Dalam menjelaskan hukum air liur beliau menukil beberapa pendapat dari Ulama’ Fiqih yang sangat penting untuk kita ketahui penjelasannya. Sebelum itu, beliau memberikan penjelasan tentang pengertian dari air liur. Menurutnya air liur adalah air yang mengalir dari mulutnya seorang yang sedang tidur. Saat tidur secara tidak sengaja mulut kita ternyata mengeluarkan air dari mulut yang mana dikhawatirkannya hukum dari air tersebut, apakah suci ataukah najis?
Dalam kitabnya yang berjudul Fathul Jawad beliau merinci hukum air liur dari beberapa pendapat Ulama’ Fiqih, Syeikh Abu Muhammad al-Juwaini, berpendapat air liur yang keluar dari perut yang berbau bacin serta berwarna kuning hukumnya adalah najis. ما كان من بطنه اى من معدته كان رج منتنا بصفرة فهو نجس
Menurut Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ dan kitab Syarah Shaghir memberikan penjelasan bahwa air liur itu hukumnya suci jika keluar dari anak langitan mulut. Mengapa demikian? Karena air tersebut hanya memberi efek basah pada mulur yang kering,
ايته٠من بله شفة حفت بريقته
Sebagian Ulama’ barkata ’’قال بعضهم ان ينم والرأس مرتفع على الوساد فذا طهر’’ bahwa tidurnya seseorang yang memakai bantal air liurnya dihukumi suci, jika tidak maka najis. Imam Bullaits al-Hanafi menambahkan hukumnya suci air liur yang keluar dari dahak karena dahak hukumnya suci dan Imam Muzanni berkata sebaliknya, bahwa air liur tersebut dihukumi najis seperti halnya muntah.
Untuk seseorang yang diberi cobaan selalu keluar air liurnya maka diampuni tapi hanya berlaku untuk orang tersebut, apabila air liur tersebut mengenai temannya maka hukumnya najis
قد عفوا عنه كبثرته ودم البراغيث وسلس لبول وغيرها
Nah, jadi hukumnya air liur itu ditafsil oleh para Ulama’ Fiqih dan kita sebaiknya mengikuti pendapat yang mudah saja yakni jika tidur yang memakai bantal maka sudah dipastikan kalau air yang keluar dari mulut hukumnya suci jika tidak memakai bantal maka najis.
Wallahu a’lam.