M.Kafa Bih nama lengkapnya, santri asal Jember Provinsi Jawa Timur merupakan satu dari sekian banyaknya santri dalem yang mengabdikan dirinya kepada dzuriyah dengan niat mulia, yaitu khidmah. Kehidupan santri dalem berbeda dibandingkan santri lainnya, sebab, ia harus bisa membagi waktu serapi mungkin, kapan ia belajar, hapalan, ataupun kuliah dan tentunya melakukan pekerjaan untuk membantu masyayikh semaksimal mungkin, dengan catatan semua itu harus dilaksanakan, tak boleh ketinggalan satu pun.
Seperti halnya M. Kafa, Keseharian yang ia lakukan dimulai dari menjelang shubuh, untuk di Bulan Ramadhan ini, M. Kafa mengawalinya sejak jam 5 shubuh melalui mengurusi baju-baju kotor yang ada ndalem, sepaket baju-baju kotor itu ia sendiri yang menghandle, seperti memisahkan baju-baju yang mudah luntur, mencucinya hingga sampai tahap akhir, yaitu dijemur. Tak cukup disitu, pekerjaan mulia ini, juga mencangkup membersihkan sprei (satu minggu satu kali), dan beberapa sarung BHS yang membutuhkan peralatan khusus.
Begitu pun, dengan hewan-hewan peliharaan di ndalem, seperti, kucing, burung dan sebagainya, ia begitu telaten merawat, memandikan, memberikan makan hingga membersihkan kandang. Seperti burung harus dijemur minimal 3 hari sekali, sama halnya dengan kucing, ia mempunyai trik khusus agar hewan ini tetap sehat, ketika akan dimandikan, ia terlebih dahulu mengajak kucinya bermain-main sebentar, agar nanti pas disiram air tetap tenang dan tidak sampai mencakar.
M.Kafa juga mengalami beberapa macam peristiwa manakala merawat hewan-hewan yang di Ndalem, pernah ia mengalami burungnya lepas dari sangkar, sempat ia berusaha untuk menangkapnya, tapi tak kunjung dapat-dapat, ujungnya burung itu dengan sendirinya kembali ke dalam sangkar setelah sempat terbang udara lepas.
Sama seperti burung, kucing pun pernah mengalami beberapa problema, bedanya kucing ini pernah sakit, alhasil dalam seminggu 3 kali ia bolak-balik ke Dokter Hewan, untuk memastikan kucingnya kembali sehat, sekali periksa, bisa sampai 100 ribu hingga 150 ribu.
Belum cukup sampai disitu, berhubung ia nanti liburan tidak pulang, ia juga kebagian untuk membuat masakan santri-santri Asrama Ar-Raudhoh yang nahun, bersama satu temannya yang bernama Reza.
Selama Bulan Ramadhan ini, ia harus pintar-pintar membagi waktu, walaupun jobnya banyak, tetap ia tidak melupakan untuk ngaji, untuk mensiasati padatnya bulan Puasa, M. Kafa terlebih dahulu mentutaskan semua kegiatannya sebelum sore hari, agar nantinya ia dapat mengikuti Pengajian Dalailul Khoirat yang dibacakan oleh KH. M. Anwar Manshur.
Sebagai santri dalem, M. Kaffa pastinya sering bermuwajahah kepada beliau-beliau semua, ia juga selalu mengingat dawuh-dawuh yang akan ia selalu ingat, diantaranya:
“Lek uduk penggaweanmu, ojo dikerjakno, ben cahe dewe, ben ketok”
“kalau bukan pekerjaanmu jangan dikerjakan, biar orang yang sudah diberi tanggung jawab”
Ibu, Nyai. Zakiyatul Mistkiyyah.
“Matur suwun kangge cah-cah ndalem, rela meluangkan waktunya, semua dzuriyah ikut mendoakan.”
Agus. H. Izzul Maula Dhliya’ullah
Begitulah tadi gambaran mengenai rutinitas santri dalem, semoga kita semua bisa menjadi ibrah dan pelajaran yang berharga.