Kita Santri Bukan Generasi Strawberry
Walaupun anak pondok jarang bermain gadget tapi tidak asing lagi bukan dengan istilah generasi satu ini? Ya benar, generasi strowberry.
Melihat karakteristiknya, strowberry termasuk jenis buah buahan yang lembek. Benar bukan? Nah oleh karena itu, generasi ini adalah sebuah julukan kepada generasi yang berciri ciri lemah dan mudah terluka ketika dihadapkan suatu masalah. Namun melihat realita sebenarnya generasi ini sebenarnya generasi yang tangguh, kreatif, dan inovatif. Hanya saja mudah menyerah terhadap permasalahan yang ada, seperti tekanan pendidikan, sosial, keluarga, parahnya tuntutan financial. Pada akhirnya anak anak ini bersikap pesimis dan mudah menyerah.
Hal ini tidak mencerminkan sikap seorang santri, seorang santri sudah mempumyai kewajiban untuk menjadi pondasi besar untuk mengelabuhi dan memberikan contoh sesuai dengan syariat Nya.
Mungkin definisi yang lain menyebutkan bahwasannya generasi strowberry merupakan generasi yang sukanya serba instan. Ini tidak boleh tertanam dalam jiwa santri. Karena bahwasannya Allah tidak akan mengangkat derajat suatu kaum sehingga mereka merubah diri mereka sendiri.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ
Setelah mereka berusaha sudah sewajarnya tidak selalu berproses mulus, kita tidak boleh cengeng dan pergi dari kenyataan karena sesungguhnya didalam kesulitan ada kemudahan. Benar kan yagesya?
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ
Mereka stres, galau berkepanjangan dan tidak sedikit mereka datang ke psikiater untuk mengobati mentalnya dan sebagian melakukan self healing dengan hura hura. Sungguh itu tidak termasuk dalam karakteristik pemuda islami. Ketika santri melihat hal semacam itu mungkin bisa dikatakan sebagai hal yang sangat ‘lebay’. Jiwa yang tertanam dalam santri ialah sosok jiwa kuat yang mampu menghadapi tuntutan zaman agar menjadi generasi berkilau ditengah peradaban.
Jadi istilah generasi strawberry tidak boleh ada dalam kamus santri. Santri yang ada di era sekarang ialah insan yang mampu merubah tatanan hidup masyarakat dan memberikan contoh yang baik agar mampu menjadi sosok yang integritas dan berkualitas sehingga keberadaan santri tidak diragukan lagi.