Lirboyo dan Anugerah 9 Ulama Jawa Timur
Dalam acara NU Awards dan Penutupan 1 Abad NU semalam (18/03) begitu membuat decak kagum atas kemeriahan yang tersaji. Baik dari segi tamu undangan, susunan acara, panitia, persembahan, serta antusias dari para peserta yang hadir. Semua lancar tanpa hambatan. Tapi, ada yang tidak boleh terlewat, yaitu peran Pondok Pesantren Lirboyo selaku Ahlu Bait.
Pemilihan Aula Muktamar sebagai tempat acara tidak ada yang salah. Tempat yang luas itu tentu dapat menampung ratusan orang serta tenda-tenda. Bisa dilihat dari tenda bazar produk unggulan NU yang tersebar di sekitar Aula. Semua begitu menarik perhatian banyak pihak.
Selain itu, atas nama Ahlu Bait, KH. Kafabihi Mahrus menyaampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah dipasrahkan kepada Pondok Pesantren Lirboyo atas terselenggaranya acara ini. mohon maaf juga tidak lupa beliau haturkan atas segala kekurangan dan hal yang belum maksimal. Dalam sambutan itu pula, Buya Kafa menyampaikan pentingnya ber-Nu,
“Lirboyo baik Kiai ataupun santri serta alumni, selalu aktif di NU. Kita disuruh untuk mengikuti jam’iyyah yang besar dan Nahdlatul Ulama adalah jam’iyyah terbesar di dunia. Semoga kita bisa berbondong-bondong masuk surge dengan para Ulama dan guru-guru kita.”
Selain Buya Kafa, untuk sambutan wejangan dan do’a, KH. Anwar Manshur selaku Dzuriyah Lirboyo dan Rois Syuriah Jawa Timur. Dalam wejangannya, beliau mengingatkan akan tujuan inti manusia,
“Manusia itu diciptakan untuk ibadah. Maka jadikanlah perjalanan kitauntuk ibadah. Semoga apa yang telah kita lakukan dihitung ibadah oleh Allah Swt.”
Setelah berbagai sambutan dan nasihat, seperti KH. Marzuqi Mustamar dan Khofifah Indar Parawansa, acara berlanjut dengan persemian renovasi Aula Muktamar. Aula yang menjadi semakin megah dan indah itu diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang ditemani KH. Kafabihi Mahrus dan KH. Athoillah Anwar dalam tanda tangan tertulis di atas batu marmer. Momen itu serta merta diabadikan oleh banyak pihak.
Dalam momen NU Awards PWNU Jatim dan Penutupan 1 Abad NU ini juga ada beberapa persembahan dan acara ayang menarik. Seperti penyerahan penghargaan bagi PC yang berkompeten, para atlet penerima mendali emas dalam PORSENI, serta pemutaran vidio visual atas meriahnya acara ini. ada juga acara yang perlu diperhatikan, yaitu Anugerah 9 Ulama Jawa Timur. Acara itu adalah bentuk pengapresiasian PWNU Jawa Timur atas peran dan jasa para ulama. Juga sebagai pengingat suri tauladan pada generasi penerus. Daftar nama 9 Ulama Jawa Timur, yaitu;
- Syaikona Kholil Bangkalan, dengan salah satu karyanya; Al-Matn Al-Syarif Al-Mulaqqab.
- KH. Acmad Qusyairi Shidiq, dengan salah satu karyanya; Tanwir Al-Hija Nazhmul Safinah Al-Naja.
- Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, dengan salah satu karyanya; At-Tibyan Al-Nahyi’an Muqatha’ati Al-Arham.
- KH. Fadhol Senori, dengan salah satu karyanya; Kawakibu Al-Lama’ah.
- KH. Hasan Genggong, dengan salah satu karyanya; Aqidatul Tauhid Fi Ilmu Tauhid.
- Syekh Umar Baradja, dengan salah satu karyanya; Al-Akhlaku Lil Banin.
- Syekh Ihsan Jampes, dengan salah satu karyanya; Siraj At-Tholibin.
- Syekh Mahfudz Tremas, dengan salah satu karyanya; Li Ashabina Syafi’iyyah.
- KH. Ma’shum bin Ali, dengan salah satu karyanya; Al-Amtsilatu Al-Tashrifiyyah.
Oleh karena itu, PWNU Jatim mengundang para dzuriyyah dari masing-masing 9 ulama tersebut untuk menerima penghargaan yang diserahkan oleh Rois Syuriah Jawa Timur, KH. Anwar Manshur.
Sebagai penutup, acara dimeriahkan dengan penampilan grup gambus Balasyik Jember dan Cak Shodiq. Dalam kemeriahan itu pula, doorprize dibagikan. Mulai dari Tv, laptop, hingga motor sekalipun. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.