Logika, Kok Telinga Ada Dua Mulut Hanya Satu
Kawan, Allah SWT telah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya. kita sebagai manusia wajib bersyukur akan hal itu, serta menjaga semua aset yang kita miliki sebaik mungkin. Pada kata menjaga, hakikatnya bukan hanya menjaga secara jasmani saja dengan olahraga atau skin care belaka. Namun, juga menjaga kesehatan secara rohani yakni dengan beribadah dan menjauhi maksiat.
Telinga merupakan anggota tubuh yang tidak bisa dikendalikan, ia hanya diam dan fungsinya hanya mendengar tanpa perlu digerakan. Sebab itu kita harus menjaga pendengaran kita, karena apa yang sering kita dengar akan berpengaruh dengan apa yang akan kita ucapkan.
Memang benar, terkadang pura-pura tuli juga perlu agar kita tak mendengar hinaan orang lain. Tapi, bukan berarti kita akan terus menutup telinga kiri dan membiarkan telinga kanan terbuka lebar, sebab hidup harus seimbang.
Mendengar pujian itu baik agar kita bisa bangkit menguatkan diri sendiri dan menyadari hal yang selama ini kita keluhkan ternyata diinginkan orang lain. Juga untuk mempertahankan hal baik yang ada di dalam diri kita.
Mendengarkan kritik dari orang lain itu juga perlu, sebab yang dapat menilai kita adalah orang lain, karena mereka yang memperhatikan dan kita sebagai objek perhatian. tidak mungkin kita bisa menilai diri kita sendiri secara keseluruhan, yang kita mampu hanya sebatas muhasabah diri.
Sebagaimana kita tak akan dapat mengaca tanpa bantuan cermin kaca.
Janganlah kita melebihkan salah satunya, sebab orang yang sering mendapat pujian tanpa kritikan akan membuat diri angkuh dan merasa paling benar. Tapi terlalu sering mendapat kritikan juga tidak baik, karena hal itu dapat membuat kita minder, kurang bersyukur dan selalu ingin lebih.
Pernahkah anda dalam suatu event hanya menyimak dan tak banyak bicara? Sadarkah anda, bahwa itulah yang seharusnya anda terapkan dalam keseharian, yaitu sedikit bicara tapi banyak aksinya.
Masuk akal saja, jika dilogika kenapa telinga kita ada dua, padahal mulut kita hanya satu? Karena banyak mendengar lebih baik dari pada banyak bicara.
“Orang yang berakal seharusnya lebih banyak menggunakan kedua telinganya daripada mulutnya. Dia harus menyadari bahwa dia diberi telinga dua buah, sedangkan diberi mulut hanya satu buah, maksudnya supaya kita lebih banyak mendengar dari pada banyak bicara”
-Imam Ibnu Hibban Al-Busti
Wallahua’lam
Penulis: Istiadah
Editor : Alifia Azzahra