web analytics
AD PLACEMENT

Mengapa Orang Banyak Ilmu Cenderung Sedikit Harta

Santri sedang mengaji
AD PLACEMENT
0 0
Read Time:1 Minute, 27 Second

Aku sering dihinggapi
sebuah teka-teki,
Orang bodoh teramat bermateri
disisi lain orang-orang berilmu makan paling enaknya saja sambel teri.
Betapa banyak ijazah SMA, isi dompetnya lebih tebal daripadaa jebolan Progam studi ekonomi S3.

Para cendekia yang ilmunya seluas samudera itu, beli baju masih ‘melotot’ ke list harga, lah dia yang ilmunya tidak seberapa, beli baju ya tinggal cekout saja. Apalagi, kiai kampung itu, berangkat sandal swallow, sarung samarinda kw 5, motornya astrea,
jamahnya, waw, sandal fladeo, sarung largurda, motor Keluaran 2023.

Melihat realita diatas, pemikiranku sempat tersayat, namun memang begitulah Allah malikussamawat memberi petunjuk yang sudah tersurat.
Bahwa pembagian materi tidak berkaitan dengan kapasitas ilmu,
Allah-lah yang maha Tahu.

Bahwa ilmu dan materi dua entitas yang tidak selamanya berada dalam satu titik temu,

AD PLACEMENT
Also Read: Kentut Ramadhan

Kadang mereka berdua hadir seperti rembulan dan mentari, saling berjauhan demi melindungi eksistensi bumi.

Maka, kamu-kamu yang masih kuliah, sekolah, apalagi nyantri, jangan silau terhadap materi mereka yang sudah bergaji.

Tentang hal ini, Cendekia Kaliber Ibnu Qoldun ternyata sudah menganalisis sejak dulu kala, hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengurusi keagamaan, seperti pengadilan, mufti termasuk pengajaran biasanya tidak terlalu memiliki kekayaan.

Hal ini, Masih Menurut Ibnu Qoldun, disebabkan orang yang berilmu itu komoditinya teramat mulia, untuk menjaga komoditinya yang mulia itu, orang berilmu tidak mudah tunduk kepada penguasa, juga tidak mempunyai waktu untuk mengobarkan diri pada kesenangan duniawi, dan tidak terlalu memforsir dirinya dalam hal keduniawian, karena demi menjaga daya nalar keilmuan dalam dirinya dan kebugaran fisiknya.

AD PLACEMENT

Ibnu Qoldun yang jauh lebih cerdas dan lebih lama hidup mendahului ternyata sudah meneliti tentang Dimensi ilmu dan Materi. Maka dari itu siapapun yang totalitas di didunia ilmu jangan kaget kalau dijauhi materi, dan yang terlalu memforsir didunia materi, jangan heran kalau ilmunya menepi.
Wallohua’lam.

About Post Author

Elnahrowi

Santri Pondok Al-Mahrusiyah yang suka Menulis dan Berjurnalis. Asal dari Sragen Jawa Tengah
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT
AD PLACEMENT

Santri Pondok Al-Mahrusiyah yang suka Menulis dan Berjurnalis. Asal dari Sragen Jawa Tengah

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Kentut Ramadhan

Kentut Ramadhan

Tob Tob Tob Tob…

Tob Tob Tob Tob…

Ada Naga di Bulan Ramadhan!

Ada Naga di Bulan Ramadhan!

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Air

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Air

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Laut

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Laut

Perbedaan Lailatul Qodr dan Nuzulul Qur’an

Perbedaan Lailatul Qodr dan Nuzulul Qur’an

AD PLACEMENT