Belakangan ini, dunia telah berduka cita atas peperangan yang terjadi di timur tengah antara Palestina dan Israel. Konflik militer ini terjadi sejak abad ke-19 hingga pada abad ke-21, yang termasuk salah satu konflik terpanjang hingga sekarang. Akibat dari perang ini, banyak kerugian yang terjadi dari keduanya. Selain dari segi materi, juga tak luput dari banyaknya korban jiwa yang gugur akibat perang tersebut.
Bukan hanya tentara saja, warga sipil pun juga menjadi korban dalam pertempuran ini. Entah itu dari orang dewasa, anak-anak, bahkan balita pun turut meregang nyawa akibat konflik dari kedua negara tersebut. Terutama palestina, banyak saudara muslim kita disana yang syuhada, kehilangan keluarga tercintanya. Tangis pilu terdengar dimana-mana, seperti halnya seorang ibu yang menggendong anaknya yang telah terbungkus kain kafan putih, atau bahkan anak kecil, yang meriang-riang nangis memanggil ibunya yang telah meninggal dunia.
Simpati dan empati pun terus mengalir dari saudara seagama muslim di seluruh penjuru dunia. Nah, masih menyangkut dengan konflik Palestina-Israel. Ternyata dari keduanya memiliki pejuang nasionalisme sendiri. kalau Palestina dengan pejuang Hamasnya, sedangkan Israel dengan pejuang Zionismenya. Tetapi untuk kali ini, kita akan membahas tentang sejarah Hamas dalam memperjuangkan kemerdekaan Pelestina.
Secara harfiah, Hamas merupakan “Gerakan perlawanan islam” dari kata Arab untuk ketekunan yang mana salah satu gerakan Islam Sunni dan Nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionis di wilayah tersebut. Gerakan ini percaya bahwa kebangkitan mereka adalah titik masuk dengan tujuan membebaskan seluruh palestina dari sungai ke laut.
Sejak tahun 2007, Hamas telah memerintah jalur Gaza, setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina pada tahun 2006 dan mengalahkan organisasi politik Fatah dalam serangkaian bentrokan.
Hamas didirikan pada tahun 1987 selama Intifadhoh Pertama (Serangan jihad islam terhadap Israel pada tanggal 9 Desember 1987), sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin Mesir. Adapun tokoh pendirinya adalah Syaikh Ahmed Yassin. selain itu, Hamas memiliki dukungan kuat atas struktur sosiopolitik di wilayah Palestina.
Sayap Militer Hamas
Hamas juga memiliki sayap militer yang dikenal sebagai Brigade Izz al-Din al-Qassam yang telah melakukan serangan anti Israel di Israel dan wilayah Palestina sejak tahun 1990-an.
Syeikh Ahmed Yassin
Seikh Ahmed Yassin, merupakan Founder pendiri Hamas. Ia dalah seorang pengungsi Palestina dari Al-Jura. Berasal dari keluarga sederhana dan lumpuh, ia bertahan menjadi salah satu pemimpin Ikhwanul Muslimin di Gaza. Karisma dan keyakinannya memberinya sekelompok pengikut setia, yang menjadi sandarannya.
Tetapi banyak perspektif mengenai berdirinya Hamas yang menjadi perdebatan hingga sekarang. Simpang siur berita yang beredar di masyarakat masih membuat bingung dunia mengenai siapa yang benar dan siapa yang salah. Namun, sejarah mencatat bahwa Yahudi Israel lah yang merampas wilayah Palestina. Dalam historis berdirinya negara Israel, menjelaskan bahwa bangsa yahudi Israel merupakan bangsa imigran dari negara Eropa.
Mereka adalah sekelompok yahudi yang tersingkirkan dari Eropa yang endingnya meminta kepada Inggris untuk mencarikannya tempat tinggal. Dari situ, kelompok yahudi Israel berhasil melobi Inggris untuk menjembataninya masuk pada negara Palestina. Dengan hal ini, sebenarnya Inggris patut di salahkan atas masuknya Yahudi Israel ke palestina.
Maka dari itu, kita sesama umat muslim, harus mendukung penuh perjuangan palestina mempejuangkan kemerdekaannya. Empati dan simpati harus kita alirkan terus menerus untuk mendukung saudara kita di sana.