Dalam keidupan manusia, tak lepas dari yang namanya cobaan dan ujian hidup. Ya, fitrah dari setiap manusia adalah mendapatkan ujian yang harus di lewati. Andaikan kita berusaha untuk menghindar dari cobaan tersebut, bisa di katakan adalah hal yang mustahil. Kita hanya bisa menerima dan menjalani roda kehidupan dengan lapang dada dan ikhlas. Meminta pertolongan dan berdo’a kepada sang pencipta, bisa di katakan sebagai pelarian yang tepat. Mengapa demikian, karena secara hakikat takdir hidup ada di tangan Tuhan. Seseorang harus optimis untuk bisa lepas dari jaring ujian hidup yang merangkapnya. Jangan sekali-kali kita takut ketika tidak bisa lolos dari ujian tuhan, karena sesungguhnya kadar ujian dan cobaan telah di sesuaikan dengan kemampuan kita.
Seperti yang tertera dalam Al-Qur’an:
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.
Selalu bermunajat dan bertaqorub kepada sang Kholiq merupakan cara yang tepat bagi kita untuk membantu menghadapi ujian. Dengan langsung berhubungan dengan pusat, sebagai dalang di balik adanya kehidupan. Iman dan ketakwaan harus selalu di tingkatkan tanpa henti. Semakin kita beriman akan semakin paham bahwa cobaan dan ujian adalah tangga untuk menuju derajat mulia kehidupan. Selain itu, kita juga di anjurkan untuk bersabar atas setiap ujian dan cobaan yang kita dapatkan.
Menurut The Journal of Positive Psychologykesabaran adalah kecenderungan untuk menunggu dengan tenang dalam menghadapi rasa Frustasi atau kesulitan. Kesabaran juga memiliki hubungan dengan kesejahteraan seseorang. Sabar dalam Islam juga diartikan sebagai perasaan ridho atau pasrah menerima dan menahan diri dari semua hal yang terjadi dalam kehidupan. Baik berupa ujian kehidupan, hingga dalam menjalani ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan Sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar,” (QS. Al-Baqarah: 153).
Demikian lah penjelasan mengenai sikap kita untuk sabar dan tabah dalam menghadapi ujian hidup.