Mengupas Rahasia Kayyisatul Masruroh Juara Festival Imrithy
Sebagai puncak perjuangan siswi-siswi tingkat tiga tsanawiyah sebelum ujian akhir semester. Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah menggelar festival Imrity beserta Murod untuk menguji kefahaman dan hafalan para siswi.
Festival ini dilaksanakan dengan tiga tahapan. Pertama peserta akan diseleksi oleh mustahiqnya (guru) masing-masing. Kemudian peserta yang lolos akan difilter kembali untuk menentukan siapa saja yang berhak lulus.
Disinilah pemilihan the best yang diambil dari tiap-tiap kelompok kemudian di diadu kembali hingga terpilih seorang the best of the best festival imrity.
Kayyisatul Masruroh santri kelahiran Palu, Sulawesi Tengah terpilih menjadi best of the best festival imrity tahun ajaran 2021/2022. Perjuangan Kayyis yang memiliki hobi menyanyi dan menggambar untuk sampai ke puncak best of the best festival terangkum dalam interview spesial dibawah ini.
Apa yang memotivasi anda untuk meraih gelar best of the best festival imrithy?
Motivasi saya ingin menjadi the best the best festival imrithy yang pertama tentunya membahagiakan orang tua dan juga guru-guru saya. Selain itu ada alasan tersendiri yang membuat saya semangat untuk meraih the best. Ceritanya, ditahun sebelumnya madin saya sudah nge-down, maka dari itu mumpung sekarang madin saya kelas tiga tsanawiyah dan mahasantri juga, menjadikan peluang bagi saya untuk ikut festival imrithy.
Karena menurut sudut pandang saya, festival imrithy itu ya adanya di kelas tiga tsanawiyah. Kesan bagi diri sendiri kalo gak ikut festival atau ikut tapi gak lolos, ibarat kata menyesallah, kaya kemana aja sih waktu luangmu selama di pondok.
Kemudian, obsesi saya untuk ikut festival itu untuk mengejar target apa yang belum pernah saya capai ditahun sebelumnya. Dan juga, sebagai pencapaian terbaik ditahun terakhir mondok, karena dulu rencananya saya ingin pindah.
Siapa saja yang memotivasi, hingga anda bersemangat untuk mengantongi gelar best of the best?
jika ditanya soal siapa yang memotivasi. Orang tua say aitu ranahnya tidak ke pondok. Maksudnya orang tua saya itu tidak tahu menahu tentang festival itu sendiri, juga tentang amazing-nya peserta festival ketika menjadi the best orang saya juga tidak tahu. Jadi, sebelum balik pondok saya hanya berpamitan minta do’a dan ridho orang tua kalau tahun ini saya akan ikut festival.
Untuk yang memotivasi secara langsung atau nyata itu memang dari guru seendiri dan orang-orang terdekat yang selalu menyemangati, meskipun hanya sekedar mengucapkan kata semangat. Karena, menurut saya, kata semangat dari orang-orang seperti teman-teman dan orang-orang terdekat itu sangat penting untuk mengobarkan semangat.
Sealin faktor ekstern,dulu saya juga sempet nge- down untuk ikut festival karena setoran murod belum sampai target alias doll. Tapi, hal yang dapat membangkitkan kembali semangat dalam diri saya itu karena adanya rival. Jadi, saya mengejar target hafalan saya yang sempat fakum beberapa waktu. Dan kurang lebih seminggu sebelum seleksi festival saya baru mulai menghafal kembali.
Bagaimanakah tips untuk menghafal agar mudah diingat dan tidak cepat lupa?
untuk tips menghafal jika dari diri saya sendiri. Saya itu kalu menghafal harus memiliki target dan jadwal. Misalnya, sekali duduk saya harus hafal dua puluh bait, jadi sebelum saya hafal sampai dua puluh bait saya tidak akan beralih sebelum target saya terpenuhi.
Selain itu, ketika setoran hafalan mingguan seperti yang diagendakan M2M, saya tidak pernah menyetorkan hafalan yang ndadak istilah saya harus diinepin dululah hafalannya. Misalnya, setoran saya kan malam Rabu jadi maximal saya menghafal nadhom itu malam Selasa sebelum tidur.
Jangan lupa juga, sebelum menghafal itu sholawat dan tawasulan dulu kepada masyayikh Lirboyo, mustahiq/ah, pengarang nadhom, dan orang tua. Selain itu saya juga pernah mendegar bahwa bendanya seperti ndahom atau al-quran itu juga harus ditawasulin. Lalaran wajib seperti yang diagendakan madin dam M2M usahakan untuk diikuti dengan sungguh-sungguh. Karena itu bisa mengganti jadwal lalaran kita ketika lagi males.
Seberapa lama persiapan anda untuk mengikutu festival dan kendala apa saja yang dialami?
Lama tentunya. Saya mulai menghafal nadhom itu dari pertama saya balik ke pondok. Ketika saya mulai menghafal nadhom disitulah start saya menghafal murod. Kalau ditanya masalah kendala dalam menghafal tentunya ada.
Ketika saya mendapat kesulitan dalam hal pemahaman saya tidak akan lanjut kehafalan berikutnya sebelum saya faham dengan morod yang sedang saya hafal. Saya harus mencari referensi seperti membuka takrirot dan memahami qouluhunya atau bertanya kepada kakak tingkat yang lebih faham.
Kesimpulannya, hafalan itu konsepnya sama seperti belajar yang salah satu syaratnya sudah dituturkan dalam Kitab Alala, yaitu membutuhkan proses yang lama.
ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ ۞ وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
RUPANE LIMPAT LOBO SOBAR ONO SANGUNE # LAN PIWULANGE GURU LAN SING SUWE MANGSANE
(cerdas, semangat, sabar, dan biaya, serta petunjuk guru dan masa yang lama)
Apa kesan dan pesan anda ketika menjadi best of the best festival imrithy?
Untuk kesan tentunya seneng ya bisa maju panggung, foto bareng dzuriyah, dan mendapatkan penghargaan. Sebenarnya, saya juga gak nyangka sampai saat itu, Ketika melihat begitu antusiasnya peserta dan sepertinya semangat juga kemampuan mereka itu lebih besar ketimbang diri saya sendiri.
Maka dari itu disetiap babak festival seperti tat kala setoran hingga seleksi kemampuan diri saya sendiri itu sudah merasa pasrah ajalah, kok kayaknya orang-orang itu lebih mempeng. Dan saya juga sudah siap jika sewaktu-waktu saya tersisihkan, karena melihat diri saya sendiri yang perjuangannya tidak sebanding dengan mereka.
Untuk pesan, khususnya pada adek-adek tingkat saya yang masih berkesempatan untuk ikut festival. Kalian harus ikut, karena festival itu tidak memberatkan juga tidak merugikan sama sekali, apa yang kita hafal dan kita fahami mati-matian akan Kembali pada diri kita sendiri.
Mau kalian lolos atau tidak hasil dan perjuangan kalian dalam menghafal itu tidak sia-sia. Karena yang kalian hafalkan itu ilmu bukan hal yang ga berguna. Jadi, jangan diniatkan hafalan untuk festival tapi hafalan untuk menambah ilmu pengetahuan dan pemahaman. Masalah maju panggung itu hanya bonus, karena ilmu itu pasti dibutuhkan dan bermanfaat untuk umat.
Wallah a’lam.