web analytics

Merefleksikan Hakikat Dalam Mondok

Merefleksikan Hakikat Dalam Mondok
0 0
Read Time:2 Minute, 36 Second

Mondok merupakan istilah bagi seseorang yang meninggalkan rumahnya dan singgah sementara di tempat majelis ilmu. Mondok juga bisa dikatakan sebagai hal yang sakral, karena seorang yang mondok harus bisa hidup sendiri dan jauh dari orang yang ia cintai. Oleh karena itu di butuhkan jiwa yang kokoh dan tekat kuat untuk berada di majelis ilmu tersebut.

Perlu di ketahui juga, pesantren merupakan tempat yang sangat strategis dalam mencari ilmu. Di sana diajarkan berbagai fan ilmu, seperti ilmu agama, ilmu sosial, ilmu teknologi, ilmu astronomi, dan masih banyak lagi. Kendati demikian tak jarang seorang alumni pondok pesantren memiliki kemampuan paripurna dibandingkan yang lainnya.

Tetapi sangat disayangkan, tidak semua orang mampu bertahan dalam pondok pesantren, hanya seseorang yang memiliki mental baja dan tekat yang kuat, yang mampu bertahan mondok. Pondok pesantren memang terkenal dengan kehidupan kemandiriannya, dari hal itu sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter. Mengapa demikian, seperti yang telah disebutkan diawal tadi dengan pendidikan yang begitu komplit, pondok pesantren di harapkan dapat mencetak generasi emas di masa yang akan datang.

Mondok hakikatnya adalah menemukan jati diri seseorang dengan akuntabel setepat-tepatnya. Kehidupan pesantren yang serba mandiri secara otomatis membentuk karakter seseorang yang kuat. Hidup seorang diri tanpa keluraga tercinta, tetapi berusaha mencari keluarga yang baru, yaitu dengan menjalin tali persahabatan selama mondoknya.

Seorang yang mondok secara tidak langsung telah mengkonservasikan sebuah hadist

اطلب العلم فرضة على كل مسلم والمسلمت

Mencari ilmu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan”

Di sisi lain dengan ilmu yang di ajarkan semasa mondok, juga menjadi jaminan dalam mendapatkan kebahagian baik di dunia maupun di akhirat.

من ارادالدنيا فعليه بعلم, ومن ارادالأخراة فعليه بعلم

“Barang siapa seorang yang menginginkan dunia maka gapailah dengan ilmu, dan barang siapa seseorang yang menginginkan akhirat maka gapailah dengan ilmu.

Di sini sudah tergambar konkret, mengenai barometer dalam mondok. Sebuah pondok pesantren akan menjadi orbit dari seseorang santri untuk membangun jati diri yang sebenarnya. Selain misi  membentuk keimanan yang kuat dan akal yang sempurna, tujuan mondok adalah membangun karakter yang teguh.

Walaupun setiap malam diselimuti rasa rindu dengan keluarga, dibayang-bayangi dengan seorang tercinta dan juga diterpa tangis air mata yang datang tiba-tiba, tetapi itu bukanlah halang rintang yang sebenarnya. Mondok pada hakikatnya juga sebagai simulasi untuk terjun di kehidupan masyarakat yang penuh dengan paradigma dan juga simalakama. Seorang alumni pondok pesantren juga harus siap untuk berkhidmah pada agama, negara dan juga masyarakat:

سيّدالقوم خدمهم

“Pemimpin suatu kaum, merupakan pelayan bagi kaum tersebut”

Jadi sekarang teman-teman yang ingin mondok tak perlu bimbang dan takut lagi untuk mondok, walaupun harus jauh dari keluarga dan orang tercinta itu hanyalah beban sementara. Dari pada kita terus berada pada zona nyaman yang pada ujungnya akan membuat diri kita terlena pada kehidupan dunia yang penuh dengan tipu daya angkara. Seperti perkataan Imam Syafi’I:

 “Barang siapa yang tak kuat menahan lelahnya belajar, makai ia harus siap merasakan pedihnya kebodohan”

Dalam pondok pesantren juga terdapat keberkahan yang sanga luar biasa, dari para guru yang penuh dengan kharisma. Sangatlah tepat apabila kita berada di mondok di pesantren untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan impian kita.

Semoga kita bisa mendapatkan ilmu yang manfaat dan barokah. Aamiin.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like